Assalamu’alaikum wr. Wb
Alhamdulillahirabbil’alamin wabihi nasta’inuhu ‘ala umuridunya waddin, washalatu wasalamu ‘ala asyrofi anbiya I walmursalin sayyidina muhammadin khatamin nabiyina wa’ala alihi wa shahbihi ajmain…ama ba’du
Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah
Pernahkan kita merasa bahwa waktu sangat cepat berlalu…baru kemarin kita merasa bahwa kita melewati hari minggu, kok ini sudah hari rabu lagi, baru kemarin kita mulai puasa, ini sudah 3 hari puasa….beberapa hari lagi malah sudah lebaran…..ada yang tau berapa hari lagi?…
Coba saja…terutama bagi yang mengisi bulan ramadhan ini dengan ibadah, Insya Allah waktu tidak akan terasa, malah kita akan merasa belum melakukan apa-apa kok ramadhan sudah meninggalkan kita..
Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah..
Kenapa kita merasa waktu itu sangat singkat ? karena memang waktu di dunia itu sangat singkat. Allah SWT berfirman dalam quran surat al mu’minun ayat 112 – 114 yang artinya wallahu alam :
Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “Kami tinggal sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.”
Dalam adat jawa juga, orangtua kita sering menyampaikan kalo waktu di dunia ini hanya mampir ngombe…. Ngombenya juga mungkin hanya seteguk sehingga coba bayangkan betapa sebentarnya waktu kita di dunia..
Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah..
Nah, sekarang coba kita pikir, bagaimana dengan waktu di akhirat ?
Perbedaan waktu dunia dan waktu akhirat itu sangat jauh. Dalam al-quran surat as sajadah ayat 5 :
“(Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”
Jadi dalam ayat ini disampaikan bahwa perbandingan waktu dunia dengan waktu akhirat itu satu hari di dunia sama dengan 1000 tahun di akhirat… Subhanallah… kalau kita bayangkan pastinya di luar nalar kita….berapa puluh tahun saja terasa lama apalagi seribu tahun ???? apalagi kalo lagi lagi kredit?....cicilan 100 tahun tanpa bunga…
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah..
Sekarang coba kita ilustrasikan menghitung waktu hidup kita…
Bapak-bapak atau ibu-ibu mau hidup berapa lama? Tapi ini tentunya hanya ilustrasi karna hidup dan mati itu sudah ditentukan..tapi boleh kita sekedar menghitung untuk membuat harapan tentang usia kita
Coba kita ambil nilai rata-rata saja bahwa manusia di zaman ini hidup sampai umur 60-an tahun. Atau kita ambil contoh dari Rasulullah Saw yang hidup sampai usia 63 tahun. Maka mari kita hitung, 63 tahun…
63 tahun hidup kita di dunia jika kita konversikan ke waktu akhirat hanya bernilai:
63 tahun hidup kita di dunia jika kita konversikan ke waktu akhirat hanya bernilai:
= 63 tahun dunia x 1 hari akhirat/ 1.000 tahun dunia
= 0,063 hari akhirat x 24 jam
± 1,5 jam
= 0,063 hari akhirat x 24 jam
± 1,5 jam
Na’uudzubillah….ternyata dunia yang sering kita agung-agungkan ini hanya bernilai 1,5 jam di akhirat.
Di dalam jangka waktu 63 tahun itu lah kita akan terlarut dengan hiruk-pikuknya dunia. Hidup, Sekolah/Kuliah, bekerja, beribadah, dan semuanya ada di dalamnya. Dalam 63 tahun itu jugalah kita beristirahat dan tidur dan kadang terbaring sakit. Kalau istirahat per hari mencapai 8 jam (sepertiga dari waktu sehari, 24 jam), berarti selama 63 tahun hidup sekitar 21 tahunnya kita tidur dan istirahat. … ..jadi kalo dikurangi waktu tidur, hidup kita ini hanya 42 tahun atau satu jam saja…
Tidak semua orang yang memanfaatkan 63 tahun itu dengan baik. Sebagiannya orang memilih untuk berbuat maksiat, dan sebagiannya memilih untuk menikmati hidup dengan mengabaikan bahwa mereka hidup di dunia untuk beribadah.
Dunia yang kita sering terlena dengannya, dunia yang kita berusaha mati-matian untuknya ternyata hanya sekejap saja. Dunia yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan akhirat yang kekal selamanya. Bayangkan, satu sampai satu setengah jam dibandingkan dengan keabadian. Satu setengah jam yang nyaris bisa diabaikan untuk beribadah kepada Alloh Tabarokata’ala.
Sekedar untuk pengingat saja, mari kita bandingkan mana yang lebih mudah, memanfaatkan waktu untuk urusan dunia atau untuk urusan akhirat :
1. Mana yang lebih berat, sembahyang Subuh dua rakaat selama 20 menit -30 minit, dengan kerja 8 jam satu hari? Karena urusan dunia atau mencari uang, adakalanya bekerja sangat keras tidak jemu-jemu bekerja satu hari 8 jam namun tidak sanggup sembahyang Subuh sekadar 20-30 menit
2. Mana yang lebih berat menolong kawan karena Allah Taala mungkin sekadar satu dua jam dibandingkan dengan jalan-jalan berjam-jam
3. Mana yang lebih ringan pergi sholat berjemaah yang tidak memakan waktu yang panjang dan tidak juga terlalu jauh dan tidak meletihkan, dibandingkan hendak berekreasi dan membuang-buang waktu di tempat yang jauh mungkin di hutan, di tepi laut, disungai, dan banyak membuang uang, waktu dan akan berhadapan dengan keletihan. Namun orang tidak sanggup pergi sembahyang jemaah tapi sanggup pergi berekreasi.
4. Mana yang lebih berat, menonton film atau membaca buku novel dengan berzikir atau membaca Al Quran sekadar 30 menit.
Makanya mari kita manfaatkan waktu kita sebaik-baiknya agar waktu kita beribadah di dunia ini mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak
Bismillahirahman nirahim
Wal ashri, innal insana lafi husrin illa..illaladina amanu waamilushalihatti watawa saubilhaqqi watawa shaubishab…
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar