Wahai Allah Dzat Yang Maha Mengetahui segala ilmu, Yang Maha Menciptakan Dinul haq, sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui Islam yang sebenar-benarnya. Karena itu, tuntunlah kemampuan hamba-Mu ini untuk mengutarakan kebenaran-Mu.
Jadikan siapa pun yang ikut menyimak kebenaran-Mu ini, Kau bersihkan hatinya dengan sebersih-bersihnya, sehingga tidak ada satu niat pun, kecuali ingin mencari kebenaran-Mu dan bertemu dengan-Mu.
Tidak ada kenikmatan yang lebih besar di dunia ini daripada nikmat mengenal Allah. Bahkan bagi orang yang sudah mengenal-Nya, nikmat dunia dan seisinya ini tidak akan mampu menandinginya. Alam semesta ini hanya sebahagian kecil saja dari nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.
Seseorang tidak akan dapat mengukur nikmat Allah dengan dunia yang ada di tangannya. Bahkan, alam semesta berikut isinya pun tidak akan mampu mendatangkan kenikmatan Allah yang tiada tandingannya. Bagi orang yang mengenal Allah, segala sesuatu kejadian yang menimpa dirinya hanyalah nikmat yang diberikan oleh-Nya semata.
Kurang uang adalah nikmat karena ia akan selalu berikhtiar di jalan Allah, sehingga menambah pahala ikhtiar dan kesabaran jika dirinya tawakkal kepada-Nya. Banyak uang pun merupakan nikmat, karena dapat lebih banyak mempunyai kesempatan untuk beramal di jalan Allah.
Badan sihat adalah nikmat, karena ia lebih mampu untuk melakukan ibadah, beramal, dan berjihad di jalan Allah. Sakit pun merupakan nikmat, karena akan melebur segala dosa jika dirinya tabah dan sabar menerimanya dengan tidak meninggalkan ikhtiar zahir; mencari obat penyembuh.
Dipuji adalah nikmat, karena dapat mendengarkan kebesaran Allah dan merasakan bagaimana hebatnya Allah menutupi aibnya. Dihina pun merupakan nikmat karena dapat melihat keaiban-keaiban diri sendiri di samping dapat menjadi ladang pahala sabar bagi dirinya sendiri.
Bagi orang yang mengenal Allah, semua kejadian adalah nikmat semata. Subhanallah! Mudah-mudahan kita semua digolongkan oleh-Nya menjadi ahli makrifat seperti itu. Namun sayang, ternyata hanya sedikit sekali orang yang mengenal Allah (arifbillah). Kebanyakan hanya tahu nama saja, tidak merasakan kelazatan nikmat bersama-Nya.
Padahal, barangsiapa sudah merasa bersama-Nya, tidak mungkin merasa kesepian karena Allah 'Azza wa Jallaa senantiasa bersama hamba-Nya, bahkan lebih dekat dari urat lehernya sendiri. Bagi orang yang sudah mengenal Allah, tidak mungkin lupa barang sedetik pun kepada-Nya!
Bagaimana akan lupa, kalau setiap mata memandang segala sesuatu, yang terbayang dalam benaknya adalah hasil pekerjaan-Nya. Kalau setiap telinga mendengarkan sesuatu, niscaya segala yang berbunyi itu buah tangan-Nya. Kalau setiap mulut memakan dan meminum sesuatu, mutlak segala makanan dan air itu ciptaan-Nya.
Tidak akan merasa kesepian di kala sepi dan terlena di kala ramai bagi orang yang sudah makrifat kepada-Nya. Karena, Allah-lah Dzat yang selalu memelihara dan mengawasi setiap makhluk-Nya dengan tanpa mengenal lupa. Di tengah orang banyak, di tengah pertempuran, di mana saja, mesti ingat kepada-Nya!
Allah pun pasti akan mencabut rasa takut dari hati orang yang telah makrifat kepada-Nya. Bagaimana akan takut, sedang segala yang ditakuti juga diurus oleh-Nya dan pasti akan musnah. Tiada daya dan kekuatan, kecuali atas izin dan inayah-Nya. Laa haulaa wa laa quwwata illaa billaah!- karyatulis-lalan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar