Wanita penghuni Neraka. |
Referensi 1.
Rasulullah saw. Bersabda, “Aku telah berdiri dekat pintu syurga, maka aku menyaksikan orang-orang yang memasukinya kebanyakan fakir miskin, orang-orang kaya masih tertahan. Ahli-ahli Jahannam pun telah dicampakkan ke dalam neraka Jahannam, dan ketika aku berdiri di pintu neraka, aku menyaksikan bahwa perempuan yang paling banyak memasukinya.” (Misykat)
Apakah sebabnya , banyak perempuan memasuki neraka, telah diterangkan di dalam beberapa hadits yang lain. Abu Said berkata Rasulullah saw. Pernah mendatangi lapangan tempat sholat hari raya, ketika beliau melalui majelis perempuan, maka beliau berkhotbah kepada mereka, “Hendaklah kalian memperbanyak sedekah. Aku telah melihat banyak perempuan memasuki neraka. Mereka bertanya, “Apa sebabnya ya Rasulullah ?” Rasulullah saw. Menjawab, “Karena kebanyakan perempuan suka mengutuk (mendoakan untuk keburukan orang lain) dan kebanyakan mereka tidak berterimah kasih kepada suami mereka” (Misykat)
Kedua sifat ini banyak terdapat pada perempuan. Dia berkhidmat kepada anak-anaknya dengan berbagai macam pengorbanan, dan selalu memikirkan kesenangannya. Tetapi karena persoalan sepele, dia melaknati anaknya dengan perkataan , ‘matilah kamu, ‘binasalah kamu’ dll.
Kebanyakan perempuan tidak berterimah kasih kepada suami mereka. Dengan susah payah suami berusaha untuk menyenangkan isterinya, tapi dimata isteri hal itu belum juga memuaskannya. Dia selalu bersedih dan menyalahkan suaminya, ‘Mengapa tidak memberikan barang itu kepada ibunya.’ ‘Mengapa tidak memberikan sedikit dari gajinya kepada bapaknya. Mengapa tetap berhubungan baik dengan adiknya (adik suami)’ dan sebagainya.
Dalam hadits lain, dinyatakan bahwa pada suatu waktu, ketika sedang sholat khusuf, Rasulullah saw. Telah membayangmkan syurga dan neraka. Maka didalam neraka, beliau melihat kebanyakan perempuan, Ketika para sahabat bertanya apa sebabnya, maka Rasulullah saw. Menjawab, “ Mereka tidak mengakui kebaikan suaminya dan tidak berterima kasih kepada suaminya. Kalian telah berbuat baik kepada istrimu walau sepanjang hidupmu, namun karena suatu kesalahan kecil saja, dia akan berkata, ‘tidak sekalipun aku mendapatkan kebaikan darimu.” (Hr. Muttafaq ‘alaihi : Misykat)
Terdapat juga sabda Nabi Saw. Bahwa hal ini merupakan perkara biasa dikalangan perempuan. Apapun kebaikan yang diberikan suaminya kepada mereka, tetapi karena sesuatu hal yang mereka tidak sukai, mereka akan menyia-nyiakan semua kebaikan suaminya itu dan berkata, “selama berumah tangga, sekali pun aku tidak pernah mendapatkan kesenangan.”
Dalam riwayat diatas dapat dipahami mengapa kebanyakan perempuan masuk neraka, tetapi disamping itu, dibeitahu juga untuk menyelamatkan semua itu, yaitu dengan MEMPERBANYAK SEDEKAH.
Ketika itu adalah hari raya, setelah rasulullah saw. Selesai berkhutbah, maka semua perempuan membuka perhiasan emas dan perak yang ada di tubuh mereka, kemudian diserahkan kepada Bilal r.a. yang pada waktu itu ditugaskan untuk mengumpulkan derma.
Pada zaman sekarang ini, umumnya perempuan tidak terlalu memperhatikan perhatian keras dalam hadits-hadits ini. Dan jika ada perhatian pun, tanggung jawab untuk mengamalkannya dibebankan kepada suami mereka. Jika dia sendiri yang membayarnya , itupun diambil dari harta suaminya, agar perhiasannya tidak berkurang,. Dia lebih suka perhiasannya itu menjadi mangsa pencuri, atau dihabiskan untuk pesta-pesta perkawinan dan sebagainya daripada di simpan pada simpanan Allah untuk bekal di akhirat. Bahkan mendengar pembicaraan tentang sedekah (infak di jalan Allah) pun mereka tidak suka. Dalam keadaan seperti inilah mereka meninggal dunia. Dan perhiasan yang disimpannya itu kemudian menjadi milik ahli warisnya, padahal perhiasan itu dibuat dari emas dan ia membayar mahal tukang emas. Tetapi ketika dijual, perhiasan itu dibeli dengan harga yang sangat murah. Kebanyakan perempuan tidak berpikir sedikitpun bahwa upah yang telah diberikannya untuk membuat perhiasan itu menjadi sia-sia. Mereka selalu berangan-angan untuk membeli perhiasan yang indah mengikuti mode yang modern yang sedang trendi. Mereka ubah perhiasan tersebut dari satu bentuk ke bentukj yang lain sesuai dengan model. Padahal untuk membiayai semua itu adalah pemborosan ( mubadzir). Mereka membeli perhiasan itu dengan harga yang sangat mahal, kemudian menjualnya dengan harga yang sangat murah. Tetpai mereka tidak menyadari sedikitpun bahwa pengeluaran itu adalah sia-sia.
Jabir r.a mengatakan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. Telah bersabda dalam khutbahnya, “Wahai manusia, bertaubatlah kamu kepada AllahSwt. Sebelum tiba kematianmu; dan bersegeralah kamu dalam pekerjaanmu masing-masing; dan kuatkanlah hubunganmu dengan Allah Swt. Melalui banyak berdzikir serta memperbanyak sedekah baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan; dengannya kamu akan diberi rezeki, kamu akan dibantu dan kerugianmu akan digantikan.”
Apakah sebabnya , banyak perempuan memasuki neraka, telah diterangkan di dalam beberapa hadits yang lain. Abu Said berkata Rasulullah saw. Pernah mendatangi lapangan tempat sholat hari raya, ketika beliau melalui majelis perempuan, maka beliau berkhotbah kepada mereka, “Hendaklah kalian memperbanyak sedekah. Aku telah melihat banyak perempuan memasuki neraka. Mereka bertanya, “Apa sebabnya ya Rasulullah ?” Rasulullah saw. Menjawab, “Karena kebanyakan perempuan suka mengutuk (mendoakan untuk keburukan orang lain) dan kebanyakan mereka tidak berterimah kasih kepada suami mereka” (Misykat)
Kedua sifat ini banyak terdapat pada perempuan. Dia berkhidmat kepada anak-anaknya dengan berbagai macam pengorbanan, dan selalu memikirkan kesenangannya. Tetapi karena persoalan sepele, dia melaknati anaknya dengan perkataan , ‘matilah kamu, ‘binasalah kamu’ dll.
Kebanyakan perempuan tidak berterimah kasih kepada suami mereka. Dengan susah payah suami berusaha untuk menyenangkan isterinya, tapi dimata isteri hal itu belum juga memuaskannya. Dia selalu bersedih dan menyalahkan suaminya, ‘Mengapa tidak memberikan barang itu kepada ibunya.’ ‘Mengapa tidak memberikan sedikit dari gajinya kepada bapaknya. Mengapa tetap berhubungan baik dengan adiknya (adik suami)’ dan sebagainya.
Dalam hadits lain, dinyatakan bahwa pada suatu waktu, ketika sedang sholat khusuf, Rasulullah saw. Telah membayangmkan syurga dan neraka. Maka didalam neraka, beliau melihat kebanyakan perempuan, Ketika para sahabat bertanya apa sebabnya, maka Rasulullah saw. Menjawab, “ Mereka tidak mengakui kebaikan suaminya dan tidak berterima kasih kepada suaminya. Kalian telah berbuat baik kepada istrimu walau sepanjang hidupmu, namun karena suatu kesalahan kecil saja, dia akan berkata, ‘tidak sekalipun aku mendapatkan kebaikan darimu.” (Hr. Muttafaq ‘alaihi : Misykat)
Terdapat juga sabda Nabi Saw. Bahwa hal ini merupakan perkara biasa dikalangan perempuan. Apapun kebaikan yang diberikan suaminya kepada mereka, tetapi karena sesuatu hal yang mereka tidak sukai, mereka akan menyia-nyiakan semua kebaikan suaminya itu dan berkata, “selama berumah tangga, sekali pun aku tidak pernah mendapatkan kesenangan.”
Dalam riwayat diatas dapat dipahami mengapa kebanyakan perempuan masuk neraka, tetapi disamping itu, dibeitahu juga untuk menyelamatkan semua itu, yaitu dengan MEMPERBANYAK SEDEKAH.
Ketika itu adalah hari raya, setelah rasulullah saw. Selesai berkhutbah, maka semua perempuan membuka perhiasan emas dan perak yang ada di tubuh mereka, kemudian diserahkan kepada Bilal r.a. yang pada waktu itu ditugaskan untuk mengumpulkan derma.
Pada zaman sekarang ini, umumnya perempuan tidak terlalu memperhatikan perhatian keras dalam hadits-hadits ini. Dan jika ada perhatian pun, tanggung jawab untuk mengamalkannya dibebankan kepada suami mereka. Jika dia sendiri yang membayarnya , itupun diambil dari harta suaminya, agar perhiasannya tidak berkurang,. Dia lebih suka perhiasannya itu menjadi mangsa pencuri, atau dihabiskan untuk pesta-pesta perkawinan dan sebagainya daripada di simpan pada simpanan Allah untuk bekal di akhirat. Bahkan mendengar pembicaraan tentang sedekah (infak di jalan Allah) pun mereka tidak suka. Dalam keadaan seperti inilah mereka meninggal dunia. Dan perhiasan yang disimpannya itu kemudian menjadi milik ahli warisnya, padahal perhiasan itu dibuat dari emas dan ia membayar mahal tukang emas. Tetapi ketika dijual, perhiasan itu dibeli dengan harga yang sangat murah. Kebanyakan perempuan tidak berpikir sedikitpun bahwa upah yang telah diberikannya untuk membuat perhiasan itu menjadi sia-sia. Mereka selalu berangan-angan untuk membeli perhiasan yang indah mengikuti mode yang modern yang sedang trendi. Mereka ubah perhiasan tersebut dari satu bentuk ke bentukj yang lain sesuai dengan model. Padahal untuk membiayai semua itu adalah pemborosan ( mubadzir). Mereka membeli perhiasan itu dengan harga yang sangat mahal, kemudian menjualnya dengan harga yang sangat murah. Tetpai mereka tidak menyadari sedikitpun bahwa pengeluaran itu adalah sia-sia.
Jabir r.a mengatakan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. Telah bersabda dalam khutbahnya, “Wahai manusia, bertaubatlah kamu kepada AllahSwt. Sebelum tiba kematianmu; dan bersegeralah kamu dalam pekerjaanmu masing-masing; dan kuatkanlah hubunganmu dengan Allah Swt. Melalui banyak berdzikir serta memperbanyak sedekah baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan; dengannya kamu akan diberi rezeki, kamu akan dibantu dan kerugianmu akan digantikan.”
Referensi 2.
Percobaan paling ironis dan kekanak-kanakan untuk mendeskriditkan Islam oleh sebagian orang yang kurang faham terhadap Islam adalah kasus di mana nabi Muhammad (saw) di laporkan berkata “Penghuni terbanyak di neraka kelak adalah kaum Hawa…” Mereka ini menyitir perkataan Nabi Muhammad (saw) yang menyatakan bahwa beliau melihat penghuni neraka paling banyak adalah dari kaum wanita, oleh karenanya mereka menuduh bahwa Islam adalah agama yang mendeskriminasi kaum wanita.
Pertama-pertama, wajib kita pahami bahwa nabi Muhammad (saw) tidak punya hak untuk menghukum wanita pula pria kedalam neraka, karena itu adalah hanya hak preorogatif Allah SWT. Beliau (saw) hanya mengatakan apa yang ia lihat. Dan hal ini bukan pendapat pribadinya. Maka jikalau Allah SWT melemparkan banyak kaum wanita kedalam neraka karena dosanya, maka hal itu bukan kesalahan nabi Muhammad (saw). Maka jika kalian tidak berkenan perihal masalah ini maka silahkan kalian protes kepada Allah SWT.Maka sekarang pertanyaan yang timbul, apa yang sebenarnya nabi Muhammad (saw) katakan:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas (ra):
Nabi (saw) berkata: “Aku melihat api neraka dan penghuni terbanyak di dalamnya adalah dari kalangan wanita yang tidak bersyukur. “Lantas shabat bertanya, “Apakah karena mereka tidak beriman kepada Allah?”, RasulAllah menjawab, “Mereka tidak tahu berterima kasih kepada suami-suami mereka dan pula tidak bersyukur terhadap pertolongan dan kebaikan yang di berikan kepada mereka. Jika kalian melakukan kebaikan kepada mereka, maka dia berkata. “Saya tidak pernah menerima kebaikan apapun dari kamu” (Kitab Sahih Bukhari, Kitab Iman, Volume 1, Kitab 2, Nomor 28)
Lantas apa yang salah dari perkataan-perkataan nabi (saw) diatas?
Nabi besar Muhammad (saw) sangat spesifik mengenai kriteria wanita macam apa yang akan lemparkan keneraka. Alasannya adalah karena banyak wanita yang tidak menghargai suami-suami mereka. Apa yang baik dari seorang istri yang tidak menghargai suaminya, dan tidak memperdulikan suaminya? Jika suaminya melakukan sesuatu yang tidak baik terhadapnya maka ia mengingatnya seumur hidup, namun bila melakukan sesuatu yang baik maka ia pun melupakan begitu saja dan tidak menghargainya?
Wanita-wanita macam itu tidak di terima di dalam Islam. Wanita di dalam Islam wajib menghormati suaminya dan berbuat baik padanya. Seorang wanita yang tidak menghargai suaminya, maka suaminya hanya dianggap sebagai budak pekerja yang hanya di tuntut untuk memenuhi kebutuhannya dan anak-anaknya!
Islam tidak mengeneralisasi semua wanita. Perkataan dari hadis tersebut sangat SPESIFIK dan hanya membicarakan (ditujukan kepada) segolongan wanita, dan bukan kepada semua gender wanita!
Dan Islam adalah agama yang menghormati dan memberikan wanita penghargaan tinggi:
Allah SWT menyerukan di dalam Al Quran untuk memperlakukan dengan ma’ruf dan melindungi kaum wanita, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri” (Quran An Nisaa 4:34)
Allah SWT menyerukan pula untuk mencintai dan menghormati hak wanita, “.Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”(An Nisaa 4:19)
Allah SWT mensejajarkan antara pria dan wanita: “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki” (Asy Syuura 42 :49)
Sekarang, kita melihat perkataan-perkataan nabi Muhammad (saw) berkenaan kaum Hawa:
Nabi Muhammad (saw) mengatakan: “Jika seorang ayah mendidik putrinya dan memperlakukannya dengan ma’ruf maka dia akan di lindungi dari api neraka.”
Pula dalam hadis lain beliau (saw) berkata: “Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap Muslimin dan Muslimah.” Hadis ini pula mengindikasikan equality antara pria dan wanita di dalam Islam.
“Seorang pria bertanya kepada Nabi (saw): Siapa yang wajib aku hormati lebih utama?” Beliau menjawab:”Ibumu”. Dan siapa selanjutnya?’ tanyanya lagi. Nabi (saw)pun menjawab:’Ibumu’. ‘Siapa selanjutnya?’ tanya pria tersebut kemudian. Nabi (saw) menjawab. ‘Ibumu!’. ‘Dan siapa selanjutnya’, tanya pria itu kemudian. Nabi menjawab: ‘Ayahmu’. (Bukhari dan Muslim)”
Di hadis yang lain nabi mengatakan: “Surga di bawah telapak kaki ibu”.
Wassallam Wr Wb
Referensi 3.
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, kepada keluarganya, sahabatnya, serta kepada siapa saja yang meniti jalannya sampai hari pembalasan.
Sesungguhnya wanita muslimah memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan pengaruh yang besar dalam kehidupan setiap muslim. Dia akan menjadi madrasah pertama dalam membangun masyarakat yang shalih, tatkala dia berjalan di atas petunjuk Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Karena berpegang dengan keduanya akan menjauhkan setiap muslim dan muslimah dari kesesatan dalam segala hal.
Mengapa Wanita banyak yang masuk Neraka dibandingkan Kaum Pria.? Nakke Ahmad Haruna akan membahas mengapa hal itu bisa terjadi. Dan Apa Solusinya. HeheheBerdasarkan Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Aku melihat ke dalam surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.”
Pasti di dalam hati teman teman muncul pertanyaan, mengapa hal demikian bisa terjadi.? Dalam sebuah kisah ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam melihat Surga dan neraka.
Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya radhiyallahu 'anhum, “ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya, “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata, ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma)
Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda, “ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu)
Mungkin Bagi Para Saudara Semuslimku yang wanita jika membaca Hadits ditas akan emosi, dan berlasan bahwa meraka melakukan hal tersebut karena mempunyai sebab, bukan karena kesengajaan, ya pastilah, karena tidak ada yang mau Untuk Masuk Neraka, apalagi diklaim masuk neraka. Naudzubillah mindzalik!
Jika dilihat dari hadits di atas, bisa ditarik kesimpulan, mengapa Wanita menjadi penduduk Minoritas Neraka, di antaranya:
Pertama, kufur terhadap kebaikan-kebaikan suami. Sebuah fenomena yang sering kita saksikan, seorang istri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya dalam waktu yang panjang hanya karena satu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Padahal seharusnya seorang istri selalu bersyukur terhadap apa-apa yang diberikan suaminya, karena Allah SWT tidak akan melihat istri yang seperti ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam,“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr).
Kedua, durhaka terhadap suami. Durhaka yang sering dilakukan seorang istri adalah durhaka dalam ucapan dan perbuatan. Wujud durhaka dalam ucapan di antaranya ketika seorang istri membicarakan keburukan-keburukan suaminya kepada teman-teman atau keluarganya tanpa alasan yang dibenarkan oleh syar’i. Sedangkan durhaka dalam perbuatan diantaranya bersikap kasar atau menampakkan muka yang masam ketika memenuhi panggilan suami, tidak mau melayani suami dengan alasan yang tidak syar’i, pergi atau ke luar rumah tanpa izin suami, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, atau sebaliknya enggan berdandan dan mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu.
Jika demikian keadaannya maka sungguh merugi wanita-wanita yang kufur dan durhaka terhadap suaminya. Mereka lebih memilih jalan ke neraka daripada surga karena mengikuti hawa nafsu belaka.
Jalan ke surga memang tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan melalui rintangan-rintangan yang berat dan terjal. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang sabar menempuhnya.
Sementara, jalan menuju ke neraka penuh dengan keindahan yang menggoda dan setiap manusia sangat tertarik untuk melaluinya. Tetapi, sadarlah bahwa di ujung jalan ini, neraka telah menyambut dengan beragam siksa-Nya.
Lalu, bagaimana caranya agar para wanita atau para istri tidak terperosok ke dalam neraka?
Jangan pesimis, masih banyak cara dan tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri jika kita ingin menjadi penduduk minoritas di surga.
Masih ingat kan, ketika rasulullah bersabda dalam sebuah hadist shahih jami’, “Perempuan apabila shalat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki.”
Mengacu dari hadist di atas, mari kita berlomba menegakkan sholat dengan lebih khusu’, memperbayak sholat-sholat sunah karena sholat yang benar dan khusu’ bisa membentengi diri kita dari perbuatan yang munkar. Selain puasa/shaum wajib di bulan romadhon, latihlah diri untuk terbiasa melakukan shaum sunah. Hiasilah diri dengan sabar dalam ketaatan dengan suami dan banyak-banyaklah beristigfar karena istigfar bisa meruntuhkan dosa-dosa kecil yang tidak kita sadari.
Dan juga ada sebuah amalan yang sepele tapi sering terlupakan adalah bershodaqoh (sedekah). Bershodaqohlah dalam keadaan lapang dan sempit karena Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah menuntunkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka.
Ketika beliau selesai khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda, “Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya, “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!” (HR. Bukhari)
menurut Riwayat muslim....
Penyebab banyaknya wanita yang masuk ke dalam Neraka berdasarkan hadits riwayat di bawah ini:
"seorang pria yang terjerumus berzina dengan seorang wanita perawan dosanya seperti berzina dengan seorang pelacur sebanyak 100 kali"
"seorang wanita yang terjerumus berzina dengan seorang pria dosanya seperti berzina dengan seorang gigolo sebanyak 1.000 kali"
dikutip dari www.stillmuslim05.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar