Ada dua hal yang akan Anda alami dalam kehidupan. Pertama: kita akan mendapatkan hasil terbaik dari kerja keras kita. Atau, kita akan menciptakan alasan mengapa kita tidak mencapai hasil terbaik. Yang pasti kita tidak dapat menciptakan hasil terbaik dengan mencari-cari alasan.
Mino, seorang sales eksekutif mobil mewah memiliki prestasi luar biasa. Ini terjadi saat krisis 2008 belum terjadi. Ia adalah salesman paling hebat, ia memiliki keyakinan bahwa, ia menjadi salesman hebat karena ia adalah salesman hebat. Dengan penuh kebanggaan ia resign dari perusahaan ini dan pindah ke merek kompetitor yang lebih rendah kualitasnya. Alasan pindah, ia dijanjikan komisi 40% lebih besar dengan gaji tetap 50% lebih besar. Singkat cerita Mino pindah.
Pada bulan Oktober 2008, saat stock market New York mengalami penurunan, ia masih tetap santai karena yakin customer tidak meninggalkan beliau. Sayangnya, penjualan mobil showroom tempat beliau bekerja mengalami penurunan permintaan yang sama hebatnya dengan runtuhnya Goldman Sach dan Lehman Brothers di Amerika. Di sana kesadarannya terbuka, ternyata customer tidak membeli “Mino” tapi membeli merek mobil.
Musim panas bisa mengelabui
Ada pepatah mengatakan, jangan membangun rumah di atas tanah yang keras di musim panas. Karena kita bisa terkecoh dengan kerasnya tanah yang dikira batu. Jangan terkecoh dengan prestasi Anda di saat ekonomi sedang baik karena kita bisa jadi lalai memperkuat, menambah skill dan fondasi yang dapat bertahan di musim dingin.
Dalam situasi tawanan perang yang penuh dengan siksaan, orang yang mati bukan orang yang pesimis, tapi justru yang optimis. Lho, koq bisa? Orang yang optimis cenderung lalai, ceroboh, dan tanpa perhitungan. Sebaliknya, orang yang selamat justru orang yang belajar dari pengalaman untuk bertahan hidup.
Jadi, jika tidak mendapat hasil yang Anda inginkan jangan berikan alasan, tapi tunjukkan tanggung jawab untuk bertindak dengan cara berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar