Yang paling istimewa dari Esref adalah bahwa ia adalah pelukis buta, yang sudah buta sejak ia lahir. Artinya, sebagai pelukis Esref belum pernah melihat satu warna pun, juga satu obyek benda pun. Mendengar fakta itu, saya berucap luar biasa ketika ia melukis wajah Bill Clinton (di bawah ini).
Bill Clinton karya Esref Armagan |
Sebagai pelukis, Esref Armagan telah tampil di beberapa program tayangan feature internasional, seperti di stasiun Discovery Channel pada program acaraThe Real Superhumans. Dalam acara itu, reporter Discovery bertanya kepada ia: “Bagaimana anda bisa melukis sesuatu yang belum pernah anda lihat?”
Esref pun dengan luas menjawab: “saya melihat dengan cara mendengar, dari teman-teman saya, dan orang yang mau berbagi informasi kepada saya. Saya tidak buta, saya bisa melihat segalanya dengan jari saya.”
“Bagaimana anda belajar tentang warna?” tanya Discovery lagi.
“Dengan mendengar. Saya mencari tahu berbagai informasi tentang warna-warna berbagai benda yang ada di muka bumi ini,” jawab Esref.
Lukisan karya Esref Armagan |
Karya Esref Armagan. |
Beberapa karya lain Esref Ermagan |
Selama 35 tahun lebih, Esref terus mengasah kemampuannya melukis. Ia melukis dengan medium cat air. Sebagian besar tidak dengan kuas, melainkan dengan jari-jari dan telapak tangannya. Ia mengaku, selama melukis ia perlu ketenangan. Tak boleh ada yang mengganggunya.
“Ketika saya melukis, saya harus menjadi bagian dari lukisan itu,” kata Esref. Bahkan, ketika ia melukis laut, ia sampai harus mengenakan jaket pelampung. Itu membuat sugestinya merasa seperti berada di laut. “Saya tak ingin tenggelam ketika melukis,” kata ia berkelakar.
Sebagai pelukis, Esref Armagan telah berpameran di beberapa kota di Turki, seperti di Istanbul, Antalya dan Ankara. Ia juga pernah bereksebisi di Amsterdam, Cheko dan New York.
"Segala keterbatasan yang ada padamu (fisik atau materi) tidak dapat membatasi dirimu untuk berhasil, namun yang dapat membatasi dirimu untuk berhasil adalah dirimu sendiri "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar