Jumat, 06 April 2012

Benarkah Mimpi Harus Disertai Tindakan?

© sdftyujklvbn.blogspot.com - Benarkah Mimpi Harus Disertai Tindakan?
Kayaknya asyik nih bicarakan soal mimpi. Karena saya memantau beberapa pertanyaan yang masuk selama ini rata2 gara2 pemahaman yang berat soal mimpi. Kenapa saya bilang berat, karena pemahamannya mereka sendiri yang membuatnya berat banget untuk bermimpi. Seolah-olah mimpi itu bukanlah permintaan kita pada Allah, melainkan permintaan kita terhadap diri kita sendiri.

Sebuah kalimat yang akan kita bahas hari ini soal mimpi adalah:

Mimpi Harus diiringi dengan Tindakan, kalau ndak maka mimpi hanyalah bunga tidur belaka.

Pernah dengar atau baca tulisan diatas? Pernah! kan barusan ditulis mas hehehe….

Yah…. kata2 itu sering kita dengar juga dari para motivator. Menurut saya ini berat (bukan aneh lho). Dengan menyampaikan pernyataan tersebut kita telah menanamkan dalam diri sendiri bahwa sebuah mimpi harus diiringi dengan TINDAKAN. Kira kira benar ndak pernyataan tersebut? Kalau saya sih males berdebat, saya hanya katakan bahwa

MIMPI ITU TIDAK BUTUH TINDAKAN

Satu-satunya tindakan yang kita lakukan hanyalah SETIA pada MIMPI itu. Ini yang mungkin jarang orang tahu. Hari ini sampeyan nulis di kolom komentar, saya ingin ini dan itu, tapi selesai sekedar nulis saja. Kalau saya bilang itulah Mimpi Bolong. Itu sih bukan mimpi namanya tapi sekedar INGIN saja. Beda lho!

Kalau mau tahu mimpi itu yang bener seperti apa? Baca deh buku Emak ingin Naik Haji atau tonton film-nya. Harusnya kita tuh seperti itu. Kita mimpi pengen naik haji, maka kita fokuskan benar2 seluruh panca indera untuk hal2 yang berhubungan dengan haji. Misalnya mengikuti semua berita tentang Haji, kalau perlu hafalin kapan berangkatnya, pulangnya kapan, ada berapa kloter tahun ini, apa aja yang harus dibawa kalau mau naik haji. Trus kalau ada tetangga yang pergi haji, datangi bantu siap2 kebutuhan syukuran Haji. Ya, lengkapnya nonton deh film Emak ingin Naik Haji.

Tuh Emak tindakannya apa coba untuk naik haji? Cuma nabung puluhan tahun yang walau udah terkumpul, buat bayar uang muka aja nggak cukup. Tindakan lain? Ya itu tadi, ngumpulin informasi soal haji, gambar2 ka’bah, pokoknya apa aja yang berhubungan dengan mimpinya diperhatikan.

Walau tuh Emak miskin, anaknya juga miskin tapi akhirnya si Emak bisa naik haji juga dengan izin Allah tentunya.

Hanya cerita belaka? Ndak bro! Tuh cerita telah terjadi bukan di 1-2 orang tahu puluhan bahkan ratusan orang. Saya punya buku berjudul 99 cara naik haji gratis yang menceritakan kisah orang2 yang mampu pergi haji dengan modal MIMPI. Kata kuncinya cuma satu SETIA PADA MIMPIMU.

Bisakah MIMPI terwujud tanpa tindakan nyata? SANGAT BISA!

Satu cerita yang entah sudah berapa kali saya ceritakan. Saat kehamilan anak saya yang kedua saya bilang pada istri, kalau mau apa aja untuk si kecil, tulis aja Nda. Kata istri saya abis ditulis trus? Ya udah disimpan hehehe.. Catatan, waktu saya ngomong gitu, posisi saya sedang menanggung hutang 20 jutaan dan saldo rekening pas kosong :)

Akhirnya istri nurut deh, nulis permintaan2nya. Mulai baju si kecil, sampai mesin cuci, laptop bahkan mobil. Lha? Apa hubungannya bayi sama laptop dan mobil. Kata istri saya, “Iya Bi, kan kasihan kalau si bayi kemana2 naik motor”. Katanya cuma suruh nulis, ya udah tulis aja dulu :D

Trus laptop buat apa? Kan aku berhenti kerja, jadi nanti bisa main laptop. GUBRYAAKKK !! Kirain mau bisnis online juga wkwkwk…

Ya udah ditulis semua dan waktupun berjalan. Satu per satu isi kertas itu jadi benda nyata. Padahal setelah di tulis kami nggak membukanya lagi lho. Bahkan catatannya pun sekarang ilang entah kemana. Yang jelas, saya ingat betul yang besar2 aja hehehe.. Mesin cuci terbeli, laptop terbeli juga dan kurang 2 pekan sebelum kelahiran saya bilang ke istri, “Nanti kalau Bunda melahirkan Abi anter naik mobil, Abi sendiri yang nyetir sebelum subuh kita berangkat ke Bidan”.

Padahal waktu saya bicara gitu, SAYA BELUM BISA NYETIR MOBIL dan NGGAK PUNYA DUIT

Kontan istri saya ketawa hehehe… Lha nyetir aja nggak bisa mau nganter pake mobil. Singkat cerita akhirnya beberapa hari kemudian saya bisa beli mobil (nyicil tapi) dan kursus nyetir mobil cuma sepekan aja dan pas hari kelahiran putri saya, saya berhasil menjalankan mimpi itu secara persis.

Saya antar istri naik mobil, sebelum subuh dengan memakai mobil kami sendiri

Terserah anda mau percaya atau tidak saya nggak peduli. Buat kami yang penting kami percaya, anak2 kami percaya bahkan si kecil yang sekarang umur 1,5 tahun pun kami dorong untuk bermimpi. Alhamdulillah banyak mimpi2 kami yang terwujud. Sekarang kami lagi pengen punya mobil yang baru, yang bagus, soalnya kan udah bisa nyetir. Tindakannya? Nggak ada! Just dream it !!

Buatlah mimpi anda, lalu serahkan mimpi itu pada Allah, biar DIA yang melakukan TINDAKAN untuk meWUJUDkannya. MIMPI BESAR!! Karena mimpi kecilpun caranya sama :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar