Selasa, 27 Maret 2012

Beda Uang Palsu dan Uang Asli


Saya yakin Anda pernah memegang uang. Tapi kita kadang kurang waspada dengan uang kertas yang kita miliki, jangan – jangan uang tersebut adalah uang palsu. Seperti pemberitaan yang sedang marak akhir – akhir ini yang membicarakan peredaran uang palsu di beberapa daerah di Indonesia.

Bahkan menurut data statistik, rata – rata setiap tahun ada 4854 lembar uang palsu yang ditemukan pihak perbankan di wilayah Jawah Tengah. Itu baru di wilayah JaTim, belum di wilayah lain. Coba kita bayangkan uang beribu – ribu lembar itu milik kita. Wah! Pasti kita jadi milyader! Kalau uang itu milik saya, saya akan membeli kapal jet dan mengajak kalian keliling dunia.

Uang yang sering dipalsukan adalah pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Bank Indonesia telah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi mengenai ciri – ciri uang palsu dan asli. Masyarakat diminta cermat dan teliti jika melakukan transaksi jual – beli. Pimpinan Bank Indonesia secara resmi mengimbau masyarakat agar waspada dengan peredaran uang palsu yang cenderung meningkat menjelang perayaan hari besar.

Selain sosialisasi 3D atau dilihat, diraba diterawang yang disosialisasikan melalui media,  saya juga menemukan tips dan trik tentang cara mengetes keaslian uang kertas.
  1. Untuk mengetes uang Rp 100.000 yaitu dengan cara uang tersebut dilipat menjadi 4 bagian secara simetris memanjang, kemudian tekan uang tersebut. Buka perlahan – lahan uang tersebut. Bila kacamata Bung Hatta pecah berarti uang itu palsu. Cek juga teks proklamasinya, jika yang muncul adalah teks lagu Ayu Ting Ting berarti palsu.
  2. Mengetes uang Rp 50.000 yaitu lipat uang menjadi 4 bagian secara memanjang kemudian tekan. Kalau uangnya jadi basah karena Danau Beratan tumpah  atau kopiah I Gusti Ngurah Rai miring berarti palsu.
  3. Mengetes uang Rp 20.000 yaitu dengan cara uang tersebut dibalik. Jika daun tehnya tumpah bearti palsu.
  4. Mengetes uang Rp 10.000 dan Rp 5.000 yaitu ambil sisir rambut dan gesekkan pada uang tersebut. Apabila janggut Imam Bondjol dan kumis Sultan Mahmud rontok atau bertambah panjang berarti palsu.
  5. Untuk mengetes uang Rp 1.000 yaitu cari SD terdekat dan simpan di trotoar dekat SD. Jika hilang berarti uang tersebut asli.
  6. Untuk mengetes uang Rp 500 kertas agak susah karena anak – anak SD saja sudah tidak tertarik. Satu – satunya cara adalah dengan meremas uangnya kencang – kencang. Jika monyetnya berteriak, berarti palsu.
Intinya, kita harus teliti dengan uang yang kita terima. Mari kita sama – sama membantu menyosialisasikan hal ini agar tidak banyak masyarakat yang tertipu.
*Salam Salto


thanks to

Tidak ada komentar:

Posting Komentar