Sabtu, 11 Februari 2012

Ketika Filter Rokok Mengandung Darah Babi

Kalangan ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Kediri mulai menyikapi hasil penelitian ilmuwan asal Belanda, yang menyebut adanya kandungan darah babi pada filter rokok. Mengantisipasi keresahan masyarakat, ulama minta ilmuwan bisa membuktikannya secara ilmiah.

Permintaan tersebut seperti disampaikan Pengasuh Ponpes As'sidiqiyah, KH Anwar Mansyur, yang juga menjabat sebagai penasehat PCNU Kota Kediri. Diakuinya, selain didasarkan pada antisipasi keresahan masyarakat, permintaan tersebut juga disampaikan untuk kepentingan penetapan hukum rokok.

"Pada dasarnya ulama menerima setiap hasil penelitian, siapapun yang melakukan. Tapi alangkah baiknya kalau penelitian itu bisa dibuktikan secara kongkrit kebenarannya," ungkap Gus War, sapaan akbar KH Anwar Mansyur, saat dikonfirmasi detiksurabaya.com melalui telepon selulernya, Rabu (7/4/2010).

Untuk pembuktian tersebut, dijelaskan oleh Gus War, bisa dilakukan dengan kalangan ulama yang mendatangi pihak peneliti atau sebaliknya. Hal tersebut juga diakuinya pernah dilakukan di kisaran tahun 1960, pada saat beredarnya kabar bumbu masak mengandung lemak babi.

"Saat itu perwakilan ulama datang ke produsen bumbu masak hanya untuk membuktikan kebenaran kabar yang beredar. Hasilnyapun ternyata tidak benar, dan setelah ditelaah lebih lanjut kabar itu disebarkan hanya karena persaingan usaha," jelas Gus War.

Gus War juga mengungkapkan, apabila temuan ilmuan terkait filter rokok mengandung darah babi terbukti benar, NU yang sebelumnya menghukumi rokok secara makruh juga siap melakukan perubahan dengan menjadikannya haram.

"Hukum itu pada dasarnya dibuat berdasarkan apa yang melatarbelakngi. Nah, saat NU menghukumi rokok makruh belum ada yang namanya filter, yang ada ya tembakau dicampur cengkeh dan dibungkus kertas sek," ungkap kiai yang juga menjadi pengasuh Ponpes Al Amin di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota.

Untuk masyarakat saat ini, khususnya bagi umat muslim yang menjadi perokok diakui oleh Gus War tidak perlu resah. Selama temuan ilmuan yang menyebut rokok mengandung lemak babi belum terbukti, NU diakuinya tidak akan merubah hukum rokok dari makruh.

Sebelumnya, sebuah riset terbaru dari seorang ilmuwan Belanda mengguncangkan publik. Dia menemukan kandungan hemoglobin (darah merah) dari babi sebagai salah satu bahan untuk filter rokok.

Fakta mencengangkan ini diungkapkan peneliti dari Eindhoven, Belanda, Christien Meindertsma dan didukung oleh Profesor Kesehatan Masyarakat dari University of Sydney, Simon Chapman. Hemoglobin atau protein darah babi, ternyata digunakan untuk membuat filter rokok agar lebih efektif untuk menangkap bahan kimia berbahaya, sebelum masuk paru-paru seorang perokok.

- sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar