Selasa, 03 Januari 2012

Anak Miskin yang Kaya Raya

Alkisah ada seorang pemuda yang merasa dirinya tidak beruntung. Suatu hari ia duduk termenung dipinggir jalan memikirkan nasibnya. "Kenapa ya....nasib saya begitu jelek, dilahirkan dikeluarga yang tidak berpendidikan dan miskin?"

Kebetulan saat itu ada seorang kakek yang sedang melewati jalan itu dan melihat pemuda tersebut duduk termenung. Kakek itu pun bertanya kepadanya. "Anak muda, kenapa kamu tampak sedih dan kelihatan sangat tidak bersemangat?"

"Saya tidak mengerti mengapa saya begitu miskin dan semua ini terasa sangat tidak adil."

"Saya rasa hidup ini sangat adil, coba kamu katakan berapa jam dalam sehari yang kamu dapatkan?" tanya si kakek.

"24 jam." jawab anak muda.

"Dan berapa jam yang didapatkan oleh orang lain dalam seharinya?"

"24 jam juga."

"Dan apakah kamu mendapatkan hangatnya sinar mentari serta keindahan alam semesta ini? tanya si kakek kembali.

"Jadi saya rasa hidup ini sangat adil, kamu mendapatkan waktu 24 jam sama seperti yang lain dan juga bisa merasakan hangatnya sinar mentari sama seperti yang lain juga." lanjut si kakek.

"betul juga, tapi saya merasa miskin." kata anak muda itu.

"Kamu salah, kamu tidak miskin, bahkan saya lihat sangat kaya."

Pemuda tersebut tercengang mendengar kata-kata kakek tersebut. Lantas ia bertanya, "Kaya? dari sudut pandang mana saya dibilang kaya? untuk makan sehari sekali saja sangat susah. Bagaimana bisa dibilang kaya? ha ha, kakek sungguh pandai bergurau dan menghiburku."

"Begini anak muda, satu tanganmu aku beli seharga 30 tael emas, mau tidak?" tanya si kakek.

"Tentu tidak." jawab si pemuda.

"Kalau begitu, saya tambahkan lagi menjadi 50 tael emas, apakah anda bersedia?"

Jawaban yang sama terdengar dari mulut si pemuda itu.

Kakek tersebut makin tertantang dan kemudian bertanya lagi, "Begini saja, bagaimana kalau sepasang tanganmu saya hargai senilai 200 tael emas. Maukah kamu menjualnya kepada ku?"

"Tentu saja tidak akan pernah, sekarang dan selamanya." jawab si pemuda.

"Nah, itulah kekayaan dirimu yang sebenarnya. Belum lagi ditambah dengan kedua kakimu, kesehatanmu, umur yang diberikan, organ vital ditubuhmu, saya pikir jika semua dijumlahkan akan menjadi jumlah yang sangat luar biasa. Gunakan lah aset tersebut untuk bekerja, mengolah sesuatu menjadi berharga dan pergunakan waktumu yang diberikan sebanyak 24 jam." Nasehat kakek tersebut.

Seketika saja pemuda itu tersadar oleh nasehat bijak dari si kakek dan semangatnya bangkit kembali. Ternyata tanpa dia sadari dia mempunyai kekayaan dan keadilan yang sama dan dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang berharga jika dapat di manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

"Wealth isn't how much money you have, It's what u're left with after u lose all your money"


_____________________________________________
sumber: http://kutipanblog.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar