Kamis, 04 November 2010

Bisnis Sukses Karena Proses

Berapa banyak prosedur yang telah Anda tulis? Mungkin jawabannya, banyak atau sudah lebih dari cukup. Namun pertanyaan saya, berapa banyak yang sudah Anda review? Melakukan review berarti meng-update sistem kerja Anda.

Kesalahan perusahaan kecil menengah adalah mereka sangat excited membuat sistem dan prosedur namun lupa bahwa ideal process berubah dari waktu ke waktu. Bisnis yang sukses terjadi karena proses yang benar, bukan karena hokky!

Mengapa Anda melakukan review?

Tidak ada manusia yang sempurna, demikian juga tidak ada prosedur yang sempurna. Bahkan tidak ada proses yang bisa di-desain secara sempurna. Tidak ada orang yang sanggup membuat penulisan SOP (standard operating procedure) yang sempurna. Melihat kenyataan tersebut, bagaiamana Anda memastikan akurasi, efektivitas, dan kualitas proses yang mengarah kepada hasil yang optimal? Yes, jawabannya... REVIEW secara rutin.

Oh, iya.. pada ISO 9001, kalau saya tidak salah, clause 7.3.4 mengingatkan bahkan mewajibkan untuk melakukan review. Resiko terbesar adalah anda kehilangan customer besar yang kecewa karena product requirement sudah tidak memenuhi standar.

Ciri prosedur yang harus segera di-review dan di-update:

1.Proses mulai tidak bisa diandalkan

2. Proses menunjukkan tanda-tanda inconsistency

3. Proses mulai terlihat uncontrolable

4. Hasil tidak memenuhi standar requirement customer

5. Perubahan strategi bisnis yang menyebabkan perubahan kondisi ideal sebuah proses


So, bagaimana cara melakukan review SOP?

Start dari Objective

Coba ambil salah satu SOP / prosedur yang ingin dianalisa. Tanya kepada diri Anda, jika Anda adalah karyawan, apakah Anda memahami objektif perusahaan menulis SOP ini? Seberapa mudah Anda memahami proses kerjanya? Apa proses utama yang tidak boleh salah, apakah cukup jelas ditekankan dalam SOP tersebut?

Mulai Review

Saat melakukan review, siapkan checklist standar review yang harus dicapai oleh penulis SOP. Misalnya:

· Spelling,

· Sudah mendefiniskan point penting,

· Mudah dipahami,

· Menggunakan kalimat aktif bukan pasif,

· Bisa dipahami oleh orang awam,

· Disertai dengan gambar,

· Ringkas,

· Dll..

Recognition

Temukan hal-hal baik yang bisa dipuji oleh Anda, agar sang penulis SOP tidak merasa rendah diri. Tujuan dari rekognisi adalah agar semangat penulis tetap objektif. Pastikan kata-kata Anda tidak pura-pura atau dibuat-buat agar tetap profesional. Semakin spesifik pujiannya, semakin mudah buat penulis untuk membedakan mana yang baik dan yang kurang baik.

Ingat sekali lagi, prosedur adalah bagian dari proses besar. Jika Anda sudah melakukan review untuk satu proses, lihat proses lain yang juga terkait.

Teknik Leverage ala iCOACH:

Time & Effort vs Results & Value ... temukan aktifitas spesifik yang menghabiskan sedikit waktu, sedikit effort tapi menghasilkan Results dan memberikan Value yang besar.

Breakdown to multiply, NLP mengajarkan chunking. Jika Anda ingin makan 'gajah', pastikan potong sampai Anda bisa mengunyah dengan mudah.

Demikian dalam membuat SOP, pastikan prinsip leverage digunakan dengan konsisten. Jangan overcomplicate system; semakin mudah diikuti, semakin baik.

So, kiat saya hari ini, sebagai reviewer Anda harus memiliki mindset: As a reviewer, you're obliged to:

* Adil dan objektif
* Konsisten dengan goal perusahaan
* Runtut, teliti
* Check and Recheck
* Tulis point kelebihan, kekurangan dan room for improvement agar proses berikutnya bisa lebih baik lagi.

"Jangan overcomplicate system, semakin mudah diikuti, semakin baik.."-Tom MC Ifle

Be Enlightened!

Rabu, 03 November 2010

Hidup Begitu Berharga

Hidup ini sebenarnya sangat singkat, karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. Kata sang Buddha, hidup ini hanya 2 tarikan nafas. Jika kita berhasil menghirup udara, belum tentu kita berhasil mengeluarkannya.

Sekadar ilustrasi, jika Anda ingin hidup 70 tahun, berarti waktu yang Anda miliki 25.500 hari atau 613.200 jam. Itupun sebagian besar digunakan pada masa kanak-kanak dan kita belum mengerti bagaimana menjalani kehidupan ini. Bisa jadi waktu yang benar-benar kita miliki hanya sepertiga bagian atau bahkan seperempat bagian saja.

Apa yang Anda rasakan ketika Anda mendengar kesaksian dari orang-orang yang selamat dari bencana? Begitu berat perjuangan mereka untuk dapat bertahan hidup, sehingga mereka dapat berbagi cerita dengan Anda. Saya tidak bermaksud menakut-nakuti, tetapi sekadar mengingatkan begitu singkat dan berharganya hidup kita. Sayang sekali jika waktu dan kesempatan yang masih kita miliki tersia-sia karena kita tidak mampu menghargai kesempatan ‘emas' dari Tuhan YME.

Sepantasnya kita bersyukur, karena kita tak harus menjalani masa-masa kritis di mana kemungkinan hidup dan mati sangat tipis akibat sakit, tertimpa bencana alam, kecelakaan dan lain sebagainya. Pasti Anda termasuk orang yang beruntungjika sampai pada bagian ini Anda tergerak hati untuk menggunakan sisa waktu yang masih Anda miliki untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Beberapa hal di bawah ini mungkin dapat membantu Anda semakin menghargai kehidupan sehingga Anda dapat lebih menikmatinya.

Pertama ciptakanlah visi atau impian. Definisikan dengan jelas bagaimana Anda ingin memberi arti bagi kehidupan ini. Javan, penemu gas laser kelahiran Iran mengatakan, "Saya tidak berharap menjadi segalanya bagi setiap orang. Saya hanya ingin menjadi sesuatu untuk seseorang." Pasti Anda mempunya pendapat lain bagaimana memberi arti terhadap kehidupan Anda sendiri.

Setelah itu lakukanlah instropeksi diri. Jika Anda menemukan hal-hal yang membuat hidup Anda tidak nyaman, maka rencanakan untuk membuat beberapa perubahan yang dibutuhkan. Pastikan bahwa rencana perubahan-perubahan tersebut dapat mendekatkan Anda pada visi tersebut dan membuat Anda semakin menghargai apa yang Anda miliki.

Langkah terpenting selanjutnya adalah melaksanakan perubahan seperti yang sudah Anda rencanakan sebelumnya. Pada proses ini Anda akan menemukan semakin banyak nilai-nilai yang pada akhirnya ikut mempengaruhi pikiran, keputusan, tindakan, dan pengalaman hidup Anda. Dalam hal ini Anda juga harus pandai memanajemen waktu agar waktu Anda benar-benar termanfaatkan dengan baik. "Decide upon your major definite purpose in life and then organize all activities around it. - Putuskan target hidup Anda secara garis besar, lalu rencanakan tindakan-tindakan untuk mencapainya," kata Brian Tracy.

Semakin keras Anda bekerja, semakin besar hasil yang akan Anda dapatkan. Bukan berarti saya anjurkan kerja keras mengejar materi semata, melainkan mengejar pemenuhan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Pemenuhan semua kebutuhan hidup tersebut harus pula seimbang.

Untuk itu berilah tubuh Anda dengan asupan gizi yang cukup sebagai modal untuk bekerja keras. Dengan fisik yang sehat sangat mungkin Anda dapat melakukan banyak hal yang positif dan menjadikan kehidupan Anda lebih baik dan berarti bagi diri sendiri dan orang lain. Jangan sia-siakan tubuh Anda dengan melakukan tindakan-tindakan konyol yang membahayakan jiwa atau mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat merusak kesehatan. Jadwalkan secara rutin olah raga atau yoga agar tubuh lebih segar dan berstamina.

Gunakan juga kesempatan yang masih tersisa untuk memperluas wawasan. Bacalah buku atau ikuti seminar atau dengarkan radio yang dapat menginsiprasi ide-ide, keterampilan, maupun semangat baru. Dengan demikian Anda dapat bertindak dan bertutur kata lebih baik sehingga kualitas hidup Anda lebih baik, lebih kreatif, tidak mudah stres atau putus asa.

Hubungan sosial sangat penting agar kehidupan Anda lebih menyenangkan. Sekali-kali luangkan waktu bersama-sama orang-orang di sekitar Anda. Jangan segan berbagi waktu atau hadiah-hadiah kecil, misalnya terlibat dalam kerja bakti di lingkungan sekitar rumah, memberi kado unik kepada pasangan, dan lain sebagainya. Banyak sekali yang bisa Anda lakukan untuk membangun hubungan baik dengan orang lain agar hidup Anda lebih menyenangkan. Beberapa contoh tindakan sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menciptakan hubungan baik dengan orang lain adalah lebih mencintai, lebih banyak memberikan senyuman manis, lebih ramah dalam melayani, dan lain sebagainya.

Sedangkan kekuatan spiritual adalah sumber kebajikan, sebagai kunci keseimbangan hidup Anda. Oleh sebab itu dekatkanlah diri kepada Tuhan YME dengan beribadah dan melaksanakan juga nilai-nilai kebajikan sesuai dengan agama yang Anda anut. Kekuatan spiritual akan mencegah Anda dari kebiasaan- kebiasaan buruk misalnya mengeluh dan lain sebagainya. Sebaliknya Anda menjadi lebih pandai bersyukur dan menghargai kehidupan Anda.

Langkah selanjutnya adalah menggunakan nilai-nilai kebaikan dalam agama, sosial, maupun ilmu pengetahuan ke dalam aktifitas kehidupan sehari-hari secara konsisten. Semakin banyak nilai-nilai kebaikan yang dapat Anda terapkan, kehidupan Anda akan terus lebih baik. Suatu saat Anda akan dapat menikmati kehidupan yang dulu mungkin Anda anggap jauh dari angan.



Dalam melaksanakan beberapa langkah yang saya uraikan di atas tentu membutuhkan kemauan yang keras dan kedisiplinan. Meskipun masing-masing di antara kita memiliki keterbatasan, tetapi Tuhan YME menyediakan banyak sekali pilihan. Saya yakin Anda dapat melaksanakan langkah-langkah tersebut dengan baik, jika Anda betul-betul mencintai diri Anda dan memilih untuk menggunakan kesempatan 'emas' yang masih Anda miliki dengan sebaik-baiknya.

Rezeki Tak Terduga

Jumlah rezeki tak terduga yang saya terima ternyata jauh... jauh kebih besar katimbang rezeki yang pernah saya duga. Jika cuma menduga-duga, saya malah tak pernah menduga akan memiliki rumah. Sejak kecil saya kenyang berpindah-pindah dengan cara mondok. Bukan ngontrak, tetapi benar-benar sekadar mondok. Artinya, bukan rumah yang kami sewa, melainkan sekadar bilik yang kami tempati bersama-sama dengan pemilik rumah.

Tak terkira hidup bersama dengan cara itu. Serba peka, serba tertekan dan sama sekali kehilangan kemerdekaan. Karena sudahteriasa tertekan, bahkan membayangkan merdeka saja saya pernah enggan. Hidup yang biasa saya jalani itulah hidup yang saya duga akan senantiasasayajalankan. Serba tertekan dan kelam. Dugaan ini ternyata keliru. Karena kehidupan di luar yang saya duga itu ternyata berisi ketakterdugaan yang begitu banyaknya, yang saking banyaknya sampai saya tak sanggup menduganya. Itulah kenapa rezeki yang datang secara tak terdugaitu tinggi sekali nilainya. Ia bukan cuma mengagetkan tetapi juga mencengangkan, menggembirakan. Sementara kepada rezeki yang telah diduga, sikap kita cenderung biasa-biasa saja.

Saya sama sekali tak pernahmenduga bahwa kota yang semula saya benci adalah kota yang akhirnya saya cintai karena memberikan banyak sekali pelajaran. Begitu juga sekolah yang sayasangka sebagai bobrok dan kurang bermutu ternyata adalah sekolah yang memberi saya guru-guru terbaik dan teman-teman terbaik. Pekerjaan yang saya jalani sekarang adalah pekerjaan yang sama sekali tak pernah saya bayangkan.Rumah yang saya tempati sekarang adalah rumah yang sama sekali tak pernah saya bayangkan. Begitu juga istri saya, teman saya, kolega dan banyak lagi persoalan saya di hari ini, adalah soal-soal yang di masa lalu tak pernah saya bayangkan.

Lalu apa intinya? Ini bukan tentang romantika hidup saya. Ini sekadar penegasan bahwa ketakterdugaan itu jauh lebih banyakjumlahnya.Tetapi betapa selama ini saya banyak menghabiskan waktu untuk memercayai cuma apa yang saya duga. Bukan tak ada gunanya. Tetapi dibanding dengan yang terduga, hasildari dugaan itu ternyata sedikit saja. Malah jika seluruh dugaan saya itu terlaksana, betapa sedikit saja anugerah yang saya terima.

Saya pernah menyangka orang itu adalah seorangpendengki tetapiitulah orang yang akhirnya menjadi penolongsaya. Saya pernah menduga memiliki rumah pasti sulit sekali, tetapi ternyata ada saja kemudahannya. Saya pernahmenduga betapa akan mustahil pergi keluar negeri, tetapi ternyata ada saja penyebab tak terduga. Jumlah dugaan itu amat terbatas sementara jumlah yang tak terduga nyaris tanpabatas. Itulah kenapa ketika dugaan itu sedikit, ketakterdugaaan akan menambahkan. Jika dugaan itu keliru, ketidakterdugaan akan membenarkan. Jikadugaan itu bengkok, ketakterdugaan akan meluruskan. Eloknya, ia bekerja tanpa di minta tetapi langsung melindungi hidup kita.

Inilah hukum hidup yang penuh pemberian, yang selama ini banyak kitaabaikan. Saya tidaksedang menganjurkan Anda untuk menghentikan dugaan seperti yang telah biasa kita jalankan. Saya hanya ingin mengajak menambah satu lagi kebiasaan bahwa selain sibuk menduga-duga, biasakanlah memberi ruang yang luas kepada soal-soal yang tak terduga.

Selasa, 02 November 2010

Life is Short, Hidup ini Singkat


Berapa usia Anda? Berapapun jawabannya saya yakin belum mencapai 0,15 detik waktu kosmik. Hidup manusia ternyata sangat-sangat singkat. Rata-rata hanya 0,15 detik kosmik. Berapa lama itu? 70 tahun. Ya, 0,15 detik kosmik setara 70 tahun, karena 1 detik kosmik adalah 475 tahun. Apa itu waktu kosmik? Ini adalah waktu yang menggambarkan umur alam semesta ini yang diperkirakan 15 milyar tahun. Sulit membayangkannya bukan? Karena itu para astronom mendefinisikan umur kosmik, yaitu dengan cara mengandaikan umur alam semesta seakan-akan hanya 1 tahun maka setiap detik kosmik adalah 475 tahun penanggalan bumi.

Dari umur kosmik itu kita menjadi tahu bahwa kebudayaan manusia yang tercatat sejarah baru 15 detik terakhir (diperkirakan saat munculnya ‘kota’ pertama jaman Neolitikum). Ibaratnya baru tanggal 31 desember pukul 11:59:35 malam sebelum tahun baru. Dan anda (termasuk juga saya) baru hadir di pukul 23:59:59,9… detik!
Kita hidup ternyata hanya sekejap. Saangat sekejap. Dan dalam waktu yang sangat sekejap itu masih ada saja orang yang rakus memakan dunia….



“Demi masa, sesungguhnya manusia itu merugi. Kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh, dan saling menasehati akan kebenaran, dan saling menasehati akan kesabaran” (QS Al Ashr).

Menjadi Orang Sukses Berarti

"Don't look to become a person of success, look instead to become a person of Value! - Jangan berkeinginan untuk menjadi orang sukses, berusahalah untuk menjadi orang yang berarti." [Albert Einstein]

Setiap tahun sebuah majalah terkenal di dunia merilis daftar orang-orang terkaya dan berpengaruh di dunia. Sering pula digelar acara penghargaan untuk mengapresiasi para pengusaha dan CEO sukses dan ternama. Tentu sangat membanggakan jika Anda mendapatkan penghargaan bergengsi kelas dunia, dihormati, dan bergelimang kemewahan harta, sebab hal-hal semacam itu menjadi dambaan sebagian besar manusia di dunia.


Tak heran jika banyak orang berlomba mencari jabatan, mengumpulkan kekayaan dan meraih kesuksesan besar. Mereka juga mengejar standar gaya hidup orang-orang berkelas, misalnya menunggangi mobil mewah, menggunakan perhiasan dan pakaian super mahal, dan gaya hidup serba wah lainnya. Sebenarnya tak ada yang salah jika ingin menjadi kaya, sukses dan bahagia, sejauh usaha yang dilakukan tidak melanggar hukum, moral spiritual, dan norma-norma lainnya.


Namun ironis jika tujuan menjadi berpengaruh, terkenal, kaya, dan hidup serba mewah itu menjadikan seseorang menghalalkan segala cara termasuk menggunakan cara-cara negatif. Akhir-akhir ini saya sedih menyaksikan berita di televisi yang menayangkan begitu banyak orang memilih cara instan untuk cepat kaya dan terkenal, dan memiliki jabatan tinggi. Memang benar uang mereka bertumpuk konon kabarnya sampai dimakan rayap, memiliki jabatan tinggi, tetapi mereka lebih terkenal sekarang ketika terseret kasus korupsi, suap, penggelapan pajak, praktek bisnis ilegal, dan lain sebagainya.


Nasib mereka kini sungguh menyedihkan dan terhina. Sebab mereka mengabaikan nilai-nilai spiritual, moralitas, dan kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi dalam proses pencapaian kesuksesan. Patut menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berpikir bahwa menjadi kaya raya, terkenal dan sukses belumlah cukup, dan berusaha menjadi manusia yang sukses dan berarti itu lebih penting.


"The major value in life is not what you get. The major value in life is what you become. - Nilai utama dalam hidup itu bukan apa yang Anda dapatkan melainkan seberapa baik (karakter) Anda," kata Jim Rohn, motivator USA ternama.


Menjadi orang sukses dan berarti memberi kita banyak sekali manfaat. Beberapa di antaranya adalah memudahkan kita menciptakan tujuan hidup, fokus pada pekerjaan, pintar membuat keputusan penting, memahami prioritas hidup sehingga langkah-langkah yang ditempuh menjadi lebih terarah. Beberapa tips berikut akan membantu Anda segera menyongsong sukses sekaligus menjadi manusia yang lebih berarti.


Pertama adalah memiliki visi yang mulia, yaitu berpikir lebih jauh dan mempertimbangkan segala hal untuk senantiasa menciptakan kebaikan bagi semua orang. Visi tersebut akan mendorong Anda bekerja penuh komitmen dan dedikasi untuk meraih keberhasilan, bukan hanya menunggu belas kasihan orang lain dan menghindari diri berbuat curang. Memiliki visi mulia merupakan langkah penting untuk meraih sukses dan berarti bagi orang lain.


Kedua adalah memiliki integritas, yaitu kejujuran dalam setiap tindak tanduk dan perbuatan. Kejujuran pasti memberi kemudahan, sebab kejujuran pasti menang dalam persaingan memperebutkan kepercayaan orang lain. Nilai kejujuran sudah pasti menuntun Anda pada kemajuan dan meraih kesuksesan yang lebih berharga.


Ketiga adalah menyukai pekerjaan yang Anda lakukan, mencintai keluarga dan sesama di sekitar Anda. Kecintaan pada keluarga dan pekerjaan serta sesama akan membuat pikiran lebih positif dan berfungsi lebih baik, karena tidak ada kebencian pada siapapun. Bila kinerja Anda lebih baik, Anda tentu lebih mudah menciptakan kemajuan dan mencapai kesuksesan yang Anda dambakan.


Keempat adalah berempati kepada orang lain, yaitu usaha meringankan beban orang lain tanpa pamrih dan tanpa pandang bulu. Berempati pada orang lain dapat berbentuk materi, dukungan motivasi, pikiran atau tenaga. Empati dapat menjadi semangat dalam berusaha meraih kesuksesan, sekaligus menjadikan kesuksesan Anda lebih berarti bagi orang lain.


Kelima adalah meningkatkan kekuatan iman dan rasa syukur atas segala karunia-Nya. Keduanya akan mencegah Anda dari perbuatan negatif atau upaya tercela hanya untuk mencapai target tertentu. Dengan iman dan syukur, kesuksesan sekecil apapun akan memberi nilai yang besar.


Keenam adalah mengasah bakat dan kemampuan yang dapat menunjang pekerjaan, serta terus belajar dari berbagai hal termasuk dari kesalahan terdahulu. Membuka diri dengan terus belajar akan membantu Anda terhindar dari kesulitan dan habis waktu sia-sia. Langkah ini akan membantu Anda menemukan berbagai alternatif untuk membangkitkan bisnis atau menyelesaikan pekerjaan dengan hasil terbaik.


Ketujuh adalah semangat dalam mengerjakan setiap tanggung jawab. Semangat yang Anda tunjukkan akan mengalirkan energi positif kepada orang lain. Antusiame kerja Anda akan memberikan nilai yang luar biasa terhadap apapun yang Anda lakukan.


Setelah memahami tips di atas, tidak begitu sulit bukan menjadi orang yang sukses dan berarti? Yang jelas menjadi orang sukses itu membanggakan, dan akan lebih membahagiakan jika kita juga dapat memberikan kontribusi terhadap orang lain. Dengan keteguhan, kesungguhan dari dalam diri Anda, dan cara yang positif semua hal yang Anda upayakan untuk meraih sukses dan menjadi manusia berarti pasti akan terwujud.

Senin, 01 November 2010

Mencoba Hal Baru

“What would life be if wehad no courage to attempt anything? – Apa yang terjadi jika kita tak punyakeberanian meraih apapun?” [Vincent van Gogh]

Banyak di antara kita merasa senang terus berada di zona nyaman dan tidak berani melakukan sesuatu. Padahal sikap seperti itu justru mengungkung kita dalam lingkaran keterbatasan dan membunuh kesempatan untuk berkembang lebih besar lagi. Namun dengan mencoba melakukan hal yang baru setiap saat akan membantu kita menggunakan waktu secara berbeda dan mendapatkan banyak sekali keuntungan, di antaranya saya uraikan di bawah ini.

Pertama, sering mencoba hal baru akan membantu kita memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat langsung dimanfaatkan. Jika ilmu pengetahuan kita terus berkembang, tentu kita akan lebih kreatif. Bila kita semakin kreatif, berarti kita juga memiliki peluang lebih besar untuk lebih sukses, kaya dan bahagia.

Kedua, pengalaman dari hal baru akan memberi kita sensasi baru yang menggairahkan hidup, sehingga kita akan lebih termotivasi untuk mencoba hal baru lainnya yang lebih menantang dan menyenangkan. Contohnya beberapa waktu lalu saya mendapatkan pengalaman luar biasa setelah mengikuti Driving Experience di Sentul-Bogor yang dipandu seorang tehnisi ahli dari Jerman. Walaupun semula ragu-ragu, sayapun akhirnya mengiyakan ajakan teman dan mengikuti seluruh prosedur pendaftaran.

Kemudian kami dilatih melakukan kontrol roda kemudi dan posisi berkendara yang tepat. Selain itu, kami juga dilatih melakukan beberapa manuver diantaranya slalom, pengereman darurat, double lane change, curves, emergency manuver dan off road. Kami juga menguji kehandalan fungsi ESP (Electronic Stabilty Program) mobil dalam menghindari slip dan tergelincir. Kami semakin mengerti ketangguhan mobil yang kami kendarai karena merasakan sendiri kedinamisan suspensi kenderaan itu dalam sesi Wahana Ram atau track bukit dengan ketinggian 4 meter, Wahana Jungkit Jangkit yang memiliki kemiringan mencapai 360 derajat, dan sebuah Wahana Piramida berbentuk anak tangga.

Manfaat lain dari pengalaman baru adalah menjadikan seseorang lebih berani memperjuangkan impian. Hal itu saya rasakan sendiri, terlebih setelah mengikuti Driving Experience. Bahkan salah seorang teman bertekat untuk membeli mobil sejenis tahun 2010 ini.

Mengapa begitu? Karena pengalaman setelah mencoba sesuatu yang baru dapat meningkatkan energi, disebabkan oleh rasa senang, takjub, takut dan lain sebagainya selama proses melakukan hal baru tersebut. Satu hal pastinya, itu (mencoba hal baru) akan menambah sebuah dimensi baru dalam kehidupan kita.

Semakin besar usaha mencoba hal baru, akan memperbesar rasa percaya diri. Kepercayaan diri sangat penting bagi kita untuk berkembang secara personal maupun profesional. Secara tak langsung, mencoba hal-hal baru bermanfaat bagi kita semua untuk selalu berkembang dan terdepan dalam setiap persaingan.

Mencoba hal baru mungkin terasa sulit pada awalnya. Namun beberapa tips berikut ini akan membantu kita mencoba hal baru yang berdampak positif seperti yang saya uraikan di atas:

Pertama, fokus untuk mencoba sesuatu yang mudah dan realistis dulu. Sangat normal jika kita takut sehingga ragu untuk memulai sesuatu yang baru. Tetapi ketakutan hanya akan membuat kita terpaksa menerima apa yang tidak Anda harapkan. Oleh sebab itu, abaikan pikiran ketakutan itu dengan cara mengidentifikasi sebabnya. Manusia akan cenderung berubah berani setelah mengidentifikasi alasan-alasan ketakutan tersebut.

Setelah itu, visualisasikan apa yang kita inginkan, hingga terasa begitu nyata warna, keharuman dan bunyinya. Selaraskan setiap tindakan sehari-hari dengan visi yang ada di dalam pikiran kita. Dengan begitu, semakin hari kita mendekat ke tujuan.

Lakukan juga afirmasi untuk meningkatkan rasa percaya diri mencoba hal baru, walaupun mungkin bagi sebagian orang afirmasi dianggap tindakan tak waras. Cobalah menulis tentang kemampuan Anda, dan ulangi setiap hari di depan cermin. Afirmasi yang benar-benar mengekspresikan komitmen, keyakinan dan keinginan Anda, akan membuat Anda memiliki keberanian dan berhasil mencoba hal baru.

Berdasarkan pengalaman, melakukan hal-hal baru secara spontan seringkali tidak berhasil sebab kurang persiapan yang matang. Karena itu, sebelum melakukan hal-hal baru, persiapkan diri dengan baik & fokus pada langkah-langkah, misalnya mengumpulkan info dari orang yang sudah berpengalaman, antusias bertanya kepada para ahli, mandiri dan tidak malas melakukan usaha. Dengan begitu langkah-langkah kita mencoba hal-hal baru lebih terarah dan mudah.

Sementara itu, siapkan mental, sebab pada tahap awal mencoba hal baru segala sesuatu tidak selalu berjalan mulus. Sebaiknya Anda tetap optimis kalaupun harus mengalami kemunduran. Masalah akan selalu ada, begitu juga dengan solusinya. Jika Anda tetap bersabar dan tidak berputus asa mencoba, suatu saat Anda pasti berhasil.

Mencoba hal-hal baru yang positif itu sangat penting dan memberi aneka manfaat sebagaimana telah saya sebutkan di atas. Aktivitas mencoba hal-hal baru akan membuat kehidupan kita lebih memuaskan. Jadi jangan pernah takut mencoba hal baru, karena kalaupun kita gagal sekalipun akan memberi kita sebuah pengalaman berharga.

Reason Vs Results

Ada dua hal yang akan Anda alami dalam kehidupan. Pertama: kita akan mendapatkan hasil terbaik dari kerja keras kita. Atau, kita akan menciptakan alasan mengapa kita tidak mencapai hasil terbaik. Yang pasti kita tidak dapat menciptakan hasil terbaik dengan mencari-cari alasan.

Mino, seorang sales eksekutif mobil mewah memiliki prestasi luar biasa. Ini terjadi saat krisis 2008 belum terjadi. Ia adalah salesman paling hebat, ia memiliki keyakinan bahwa, ia menjadi salesman hebat karena ia adalah salesman hebat. Dengan penuh kebanggaan ia resign dari perusahaan ini dan pindah ke merek kompetitor yang lebih rendah kualitasnya. Alasan pindah, ia dijanjikan komisi 40% lebih besar dengan gaji tetap 50% lebih besar. Singkat cerita Mino pindah.

Pada bulan Oktober 2008, saat stock market New York mengalami penurunan, ia masih tetap santai karena yakin customer tidak meninggalkan beliau. Sayangnya, penjualan mobil showroom tempat beliau bekerja mengalami penurunan permintaan yang sama hebatnya dengan runtuhnya Goldman Sach dan Lehman Brothers di Amerika. Di sana kesadarannya terbuka, ternyata customer tidak membeli “Mino” tapi membeli merek mobil.

Musim panas bisa mengelabui

Ada pepatah mengatakan, jangan membangun rumah di atas tanah yang keras di musim panas. Karena kita bisa terkecoh dengan kerasnya tanah yang dikira batu. Jangan terkecoh dengan prestasi Anda di saat ekonomi sedang baik karena kita bisa jadi lalai memperkuat, menambah skill dan fondasi yang dapat bertahan di musim dingin.

Dalam situasi tawanan perang yang penuh dengan siksaan, orang yang mati bukan orang yang pesimis, tapi justru yang optimis. Lho, koq bisa? Orang yang optimis cenderung lalai, ceroboh, dan tanpa perhitungan. Sebaliknya, orang yang selamat justru orang yang belajar dari pengalaman untuk bertahan hidup.

Jadi, jika tidak mendapat hasil yang Anda inginkan jangan berikan alasan, tapi tunjukkan tanggung jawab untuk bertindak dengan cara berbeda.

Minggu, 31 Oktober 2010

Dirimu Adalah Hartamu

Dari mana datangnya harta yang Anda miliki saat ini? Ketika lahir, kita datang ke muka bumi ini tanpa membawa apa-apa; tidak juga emas, berlian dan uang. Kita datang hanya dalam bentuk tubuh, pikiran, dan jiwa, namun sebetulnya inilah yang sangat bernilai, melebihi nilai materi apa pun.

Kalau seandainya jari manis Anda ditukar dengan uang senilai Rp 10.000.000,- apakah Anda mau ? Kalau tidak mau, lalu berapa nilai uang yang Anda inginkan? Saya percaya, Anda tentu tidak ingin menukarkan jari manis Anda dengan berapapun besarnya uang itu, kan? Tubuh adalah pelayan bagi pikiran, dialah yang mengerjakan apa yang Anda pikirkan dan sekaligus mengalaminya. Tubuh adalah tempat bagi pikiran untuk mengekspresikan diri. Tanpa tubuh, Anda tidak mungkin bisa mengalami apa yang ingin Anda alami. Kalau menyadari ini, tentu Anda akan merawat tubuh anda dengan sebaik-baiknya, menjaga agar tubuh tetap prima.


Pikiran adalah penghasil ide dan gagasan. Ide dan gagasan yang cemerlang dapat berubah menjadi harta secara fisik yang tak terhingga. Sebagai contoh : Microsoft penghasil software komputer yang mendunia, muncul dari gagasan cemerlang Bill Gates. Idenya kini menghasilkan miliaran dolar AS. Pikiran adalah penggerak tubuh, dialah yang membawa arah hidup Anda. Jika pikiran jernih, tentu Anda akan mampu membawa arah kehidupan yang baik. Sebaliknya jika pikiran kacau, Anda akan terpeleset pada arah kehidupan yang kurang menyenangkan.


Tahukah Anda, siapa pembimbing diri Anda? Itulah jiwa Anda..! Jiwa Anda menginspirasi untuk menemukan siapa diri Anda yang sesungguhnya. Jiwa Anda juga senantiasa mendorong Anda untuk bergerak maju. Jiwa Anda juga membimbing Anda pada jalan-jalan yang benar, yang bisa membuat Anda merasa senang dan bahagia. Anda perlu berkomunikasi terus menerus dengan jiwa Anda, agar dia senantiasa menginspirasi Anda dengan hal-hal yang positif.


Kalau sudah tahu seberapa besar nilai diri Anda, untuk apa lagi Anda merasa tidak berharga, merasa miskin, merasa tidak mampu? Perasaan inferior ini sebetulnya menunjukkan bahwa Anda belum benar-benar mengenali siapa diri Anda yang sebenarnya, dengan demikian Anda merasa tidak percaya diri. Untuk itu sangatlah penting untuk menggali dan menemukan jati diri Anda. Sebab sebelum menemukan siapa diri Anda yang sebenarnya, Anda akan hidup diselimuti dengan ketakutan dan hidup hanya mengandalkan peruntungan atau belas kasih dari orang lain.


Mulai sekarang berikan penilaian yang tertinggi buat diri Anda, temukan dirimu sendiri dan cintailah dirimu; kembangkan dan latihlah pikiran Anda agar mampu menghasilkan ide-ide kreatif yang bernilai guna tinggi. Dan ikutilah kehendak jiwamu. Menjawab pertanyaan di atas, harta yang Anda miliki saat ini berasal dari diri Anda sendiri; dari tubuh, pikiran, dan jiwa yang bersih dan sehat.


Salam Bahagia dan Sejahtera.

Belajar Mengendalikan Pikiran

Bermimpilah besar dan berdoalah, maka kamu akan tetap menjadi seorang pemimpi.Bermimpilah besar, berusahalah maksimal, dan kemudian berdoalah; maka hidupmu akan menjadi penuh prestasi.

Pada masa liburan sekolah yang lalu, saya belajar sesuatu yang luar biasa dari sebuah sekolah kepribadian untuk anak-anak di daerah Pluit, Jakarta Utara.Untuk mengisi liburan, ada program school holiday yang diisi beberapa kali pertemuan.Saya amati salah satu pertemuan tsb. dimana anak-anak diminta untuk melakukan aktivitas yang membuktikan kekuatan pikiran yang fokus.

Masing-masing anak dalam kelompok diminta untuk melempar 20 bola, satu per satu ke dalam keranjang dari jarak sekitar 3 meter.Sebelum melempar mereka diberi tahu bahwa teman-teman mereka terdahulu rata-rata hanya bisa memasukkan 1 dari 20 bola yang dilempar.Anak-anak diminta untuk memfokuskan pikiran, meningkatkan keyakinan dan harapan agar mereka bisa mengalahkan kelompok sebelumnya dan bisa lebih banyak memasukkan bola ke dalam keranjang.Fasilitator memberi petunjuk melempar 1 bola dan masuk.Setelah itu satu persatu anak mencoba melempar, dan ternyata rata-rata anak bisa memasukkan 5 bola!

Pada babak lemparan kedua, fasilitator kelompok mengatakan kepada anak-anak untuk tidak perlu memfokuskan pikiran dan boleh melempar 20 bola itu secara bebas dan tidak diberi target berapa bola yang harus dimasukkan.Setelah satu persatu mencoba melempar; ternyata rata-rata anak hanya bisa memasukkan 1 bola saja, bahkan ada anak yang bolanya tidak masuk satupun!

Mengapa bisa terjadi seperti ini?Apa yang membuat hasil lemparannya berbeda?Seharusnya pada babak kedua lemparan bola anak-anak akan semakin banyak yang masuk karena mereka sudah pernah berlatih melempar 20 bola sebelumnya di babak pertama.Jadi selayaknya kurva belajar (learning curve) mereka sudah terbentuk.Mengapa kurva belajar mereka tidak terbentuk?Di bawah ini saya coba mengulas jawabnya secara sangat sederhana.

Motivation 1: the Power of Goal.

Pada babak pertama anak-anak diberi tujuan yang jelas untuk diraih: memasukkan bola lebih dari satu; sedangkan pada babak kedua tujuannya tidak ada karena mereka bebas melempar.Tujuan atau goal ini merupakan eksternal motivator yang kuat untuk mempengaruhi kemampuan dan daya upaya seseorang untuk mencapai sesuatu tujuan.Seseorang akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencapai tujuan atau prestasi bila ada target yang harus diraih dan batasan terendah yang harus dilalui.

Motivation 2: the Power of Your Mind

Pada babak pertama, anak-anak diminta untuk memfokuskan pikiran dan menaikkan tingkat keyakinan bahwa mereka bisa memasukkan bola lebih banyak dari kelompok sebelumnya; sedangkan pada babak kedua tidak demikian.Kekuatan pikiran yang fokus ini merupakan internal motivator yang paling dahsyat yang bisa dimiliki seseorang.Pikiran ini akan mempengaruhi alam bawah sadar seseorang berupa rasa percaya diri dan tingkat keyakinan yang tinggi bahwa dia akan bisa melakukan sesuatu yang diinginkan (attitude).

Percaya diri yang tinggi ini pada gilirannya juga akan mempengaruhi ketrampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) seseorang dalam melakukan sesuatu.Demikian pula sebaliknya, bila pikiran tidak fokus dan tidak yakin akan bisa, maka usaha yang dilakukan akan setengah hati dan ini tentu saja akan mempengaruhi hasilnya.

Motivation 3: The Power of Modeling the Way

Pada babak pertama, ada fasilitator yang memberi contoh melempar bola dan masuk; sedangkan pada babak kedua tidak demikian.Seseorang akan dengan cepat berani dan bisa berhasil melakukan suatu tugas bila ada seseorang yang secara langsung memberi contoh bagaimana cara melakukannya (role modeling and coaching).Coaching ini menggabungkan dua motivasi diatas, eksternal karena ada yang member contoh dan internal karena contoh ini memupuk keyakinan atau rasa percaya dirinya bahwa suatu tugas itu bisa dilakukan.

Memotivasi seseorang dengan memberi kata-kata yang menguatkan atau berupa hadiah (pull) bisa saja terjadi, tetapi akan memakan waktu yang lama karena memupuk keyakinan secara verbal lebih sulit dilakukan ketimbang secara visual (dengan member contoh yang dapat dilihat langsung melalui coaching).

Motivation 4: the End Depends Upon the Beginning

Memotivasi seseorang bisa juga dilakukan dengan mendorongnya untuk melakukan sesuatu (push). Sekadar contoh: agar seorang anak bisa lari lebih cepat di belakangnya ditaruh seekor anjing galak yang mengejar; atau agar anak dapat berenang lebih cepat di dalam kolam renang dimasukkan seekor buaya.Ini seperti menciptakan sense of crisis sehingga seseorang akan terpacu untuk secepat mungkin menyelesaikan suatu tugas.

The Best Motivation

Manakah cara memotivasi yang terbaik?Motivasi yang spektakuler dahsyatnya bisa terjadi bila Anda berhasil menggabungkan ke empat elemen ini secara bersamaan. Ada target yang harus diraih, pikiran yang selalu fokus, ada contoh cara melakukannya, dan ada dorongan (push) denganhukuman bila gagal.Selamat mencoba.

Liburan Hati

Ada kalanya, setiap hari libur, justru menjadi hari yang sibuk. Begitu besok libur, hari ini kepala sudah penuh rencana. Anak-anak ingin ke sini, yang lain ingin ke sana, sementara saya sendiri sebetulnya ingin ke situ. Baru di tingkat menyatukan keinginan saja sudah begitu penuh kegaduhan. Begitu niat sudah bisa disatukan, juga tidak sederhana menyusun rencana. Makin jauhsebuah perjalanan, makin rumitlah sebuahpersoalan karena makin banyak perlengkapan yang harus dipersiapkaan.



Kalau hari libur itu diisi dengan bepergian dan rekreasi, tak jarang hasilnya malah lelah sekali. Di jalan, orang-orang yang berpikiransama ternyata jumlahnya banyak sekali. Akibatnya, rekreasi yang disangka akan berisi ketenangan itu malah ketemu kegaduhan. Di jalan berebut jalur, di rumah makan berebut kursi, di tempat rekreasi berebut giliran. Dampak rebutan ini akhirnya terasa sekali, hasil liburan itu, sering malah berupa tekanan.


Jadi ada yang sering dilupakan dari liburan ini terutama aneka efek yang bersifat kebalikan. Sedianya waktuuntuk berlibur, malah penuh kesibukan. Sedianya rileks malah tegang. Sedianya sepi malah penuh kegaduhan. Sedianya santai malah penuh kelelahan. Kalau begitu, lebih sibuk manakah antara waktu kerja dan waktu libur itu?


Pertanyaan inilah yang merubah persepsi saya atas definisi 'libur'. Liburan sejati itu akhirnya lebih bermuara di dalam hati, bukan pada hari libur. Pada dasarnya, seseorang bisa menciptakan hari libur kapan saja dia mau, tak peduli hari sedang tidak libur. Karena pada dasarnya, seseorang juga bisa terus menyibukkan dan memelah-lelahkan diri walau hari sedang libur. Bekerja pun lelah, berlibur pun lelah, lalu apa bedanya. Maka muara liburan itu pasti ada di dalam hati, bukan ada pada hari libur.




Kini tugas kita ialah mencipakan hari libur itu sebebas-bebasnya, sesuka kita, kapan saja, tak peduli pada waktu kerja. Ketika sambil mengetik tugas-tugas rutin, saya memunculkan wajah anak di layar komputer, tiba-tiba saya mendapat rasa mengetik yang berbeda. Mengetik yang bukan bekerja tetapi mengetik sambil bermain bersama anak-anak sekalian mencarikan uang untuk keluarga.


Saya juga bisa berperilaku sebaliknya, bahkan dalam liburan, sambil mendorong anak-anak di ayunan, otak saya bisa sudah kembali ke kantor, ke dalam kerja dan target-target yang menjadi terorsepanjangmasa. Itulah suasana kerja yang terbawa ke mana-mana, bahkan juga ke dalam tidur sebagai mimpi buruk. Bayangkan, di dalam tidur pun saya tidak benar-benar tertidur tetapi terus sambil bekerja berupa memikirkan kerja. Padahal kalau mau, saya bisa saja menciptakan liburan disetiap hari kerja. Cukup dengan setengah jam memejamkan mata di kursinya, teman saya bisa bangun dan kembali bekerja dengan gembira. Tetapi sudahjelas-jelas ini adalah hari yang saya boleh tidur sebebas-bebasnya, malah sulitsekali memejamkan mata.


Jadi, ada orang yang bahkan di dalam kerja pun sanggup berlibur, dan ada yang bahkan di dalam libur ia terus bekerja. Termasuk golongan yang manakah kita?

Bagaimana Cara Hidup Anda??

“Cara kita menjalani hidup jauh lebih penting dari pencapaian kita.” Saat saya membaca sebuah artikel, saya terkesan dengan apa yang tertulis di dalamnya, yaitu berbunyi “What matters is not the duration of your life, but the donation of it. Not how long you lived, but how you lived”. Yang terpenting bukan durasi kehidupan kita, tetapi sumbangan yang kita lakukan dalam hidup, bukan berapa lama Anda hidup, tetapi bagaimana Anda hidup.

Kita diingatkan kembali lewat pernyataan inspirasional di atas bahwa apa yang telah kita perbuat di dunia ini dan cara kita mengisi kehidupan kita menjadi hal yang sangat penting. Dalam buku Amazing Life, saya sempat menyinggung, tahukah Anda untuk apa Anda hidup, dan apa yang sudah Anda lakukan di kehidupan ini? Kita mungkin banyak belajar dan membaca dari buku bahwa kita harus mengetahui apa yang menjadi tujuan hidup kita. Akan tetapi hal lain yang tak kalah pentingnya adalah cara-cara kita untuk mencapai tujuan hidup haruslah dengan cara yang benar, bukan merugikan orang lain, bukan dengan cara yang tidak jujur. Pencapaian tanpa dilandasi dengan cara yang tidak benar bukanlah pencapaian yang abadi.

Sahabat yang setia, waktu kita tidak banyak, oleh karena itu berikanlah nilai positif dalam kehidupan ini. Selama kita masih bernafas, menaburlah hal yang baik dengan sebanyak mungkin, dan kelak kita akan menuai hal yang baik pula. Jika Anda seorang salesman, lakukan tugas Anda dengan jujur dan melayani pelanggan dengan tulus, dan tidak sekadar mengejar target semata dengan menghalalkan segala cara. Jika Anda seorang politikus, pergunakanlah amanah yang diberikan dengan bijak, dan dilandasi integritas yang tinggi. Jika Anda seorang professional, lakukanlah yang terbaik yang bisa Anda kontribusikan dimanapun Anda bekerja dengan cara-cara yang penuh tanggung jawab. Apapun profesi Anda, dan dimanapun Anda berada, bertindaklah dengan positif dan jadilah berkat untuk orang lain lewat setiap cara kita menjalani kehidupan di dunia ini.


Cara kita menjalani kehidupan ini menjadi sangat penting ketimbang apa yang sudah kita capai dalam hidup ini. Sia-sia jika pencapaian yang diraih bukan dengan cara yang baik dan benar. Mulai saat ini bentuklah dengan positif cara kita berpikir, cara kita memperlakukan orang, cara kita menjalani hidup ini.

Mengejar Kebanggaan

"Pride is personal commitment. It is an attitude which separates excellence from mediocrity. - Kebanggaan merupakan komitmen personal. Itu merupakan sikap yang memisahkan antara yang sempurna dan tidak." Paul Bryan

Mempunyai sesuatu yang dapat dibanggakan merupakan dambaan semua orang. Tak jarang mereka mengerahkan segala daya dan upaya demi mewujudkan sesuatu yang dapat dibanggakan. Sehingga terwujudlah banyak hal spektakuler di dunia dan membanggakan pemiliknya.

Contohnya: Afrika Selatan tentu bangga telah berhasil menyelenggarakan pesta olahraga bergengsi Piala Dunia beberapa waktu yang lalu. Dengan segala upaya pemerintah, negara tersebut berusaha membangun sebuah stadion yang megah. Pemerintah juga membangun infrastuktur yang canggih dan modern untuk mendukung kelancaran perayaan Piala Dunia 2010.

Usaha Afrika Selatan mengejar kebanggaan sebagai negara penyelenggara juga telah menjadikan negeri tersebut semakin dikenal di dunia. Terlebih acara tersebut juga membawa ‘soccernomic' atau efek ekonomi positif bagi restoran-restoran atau para pedagang di sekitar stadion. Para pedagang dikabarkan mendapatkan omset berkali lipat.

Namun di sisi lain, sebagian besar rakyat di negeri tersebut merasa dirugikan. Para pemilik lahan pertanian yang digusur hidup menderita, karena pemerintah tidak memberikan ganti rugi sedikitpun sebagai kompensasi atas lahan mereka.Sementara pemerintah menghabiskan biaya cukup besar untuk membangun sarana maupun proses penyelenggaraan pesta bola dunia yang begitu mewah, sebagian besar rakyat disana hidup sangat miskin.

"Sebenarnya kami sangat malu dan hidup tertekan dengan kemelaratan kami," cetus salah seorang pemuda yang tinggal di salah satu kampung kumuh di Afrika Selatan kepada salah seorang pewarta yang ikut meliput ajang perayaan spektakuler tersebut.

Tak hanya Afrika Selatan, masih banyak negara atau mungkin perorangan yang mengejar kebanggaan dengan segala daya dan upaya, tetapi lupa untuk menghitung seberapa besar manfaat dari kebanggaan yang diperoleh. Contohnya Malaysia membangun ikon kemegahan seperti Twin Tower atau Taiwan dengan Taipei 101. Contoh lain adalah Dubai membangun Burj Dubai yang konon merupakan bangunan tertinggi dan termegah di dunia.

Seberapa besar manfaat yang diperoleh pemerintah dan rakyat dari produk-produk kebanggaan itu? Kabarnya, keuntungan yang diperoleh tidaklah signifikan. Artinya, apa yang sudah dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat positif yang dapat diraih.

Mengejar kebanggaan memang dapat mendatangkan kerugian jika tidak diperhitungkan dengan cermat atau hanya sekedar untuk unjuk gaya. Tetapi jika semangat mengejar kebanggaan ini didasari dengan perhitungan yang cermat pasti akan mendatangkan keuntungan. Sehingga, mengejar kebanggaan itu memiliki arti serta manfaat positif, dan beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

Mengejar kebanggaan menjadikan kita memiliki kemauan keras dan ego. Hal itu menyalakan api motivasi dalam mengejar suatu target atau impian. Ini juga akan membuat kita berusaha mempertahankan harga diri dengan tetap berjuang dan sampai target tercapai, walaupun tak banyak dukungan dan situasi juga tidak menguntungkan.

Mengejar kebanggaan juga dapat membebaskan kita dari belenggu rasa tak percaya diri. Kita menjadi sadar memiliki potensi yang lebih besar dan lebih kuat daripada tantangan. Kemudian rasa percaya diri tersebut akan membantu kita melakukan tindakan-tindakan untuk mewujudkan hal-hal yang kita inginkan.

Memiliki kebanggaan itu berarti merasa puas terhadap diri sendiri dan prestasi Anda. Kepuasan terhadap diri sendiri akan memotivasi untuk terus berdaya kreasi dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Dengan begitu, lambat laun Anda dapat membangun reputasi yang semakin positif dan mencapai hal-hal besar yang lebih membangggakan.

Mengejar kebanggaan berarti kita memiliki tujuan. Hal itu menjadikan tindakan-tindakan kita lebih terarah. Pada akhirnya mengejar kebanggaan itu akan memandu kita untuk menciptakan serangkaian keberhasilan.

Kita dapat dikatakan berhasil mencapai sesuatu yang membanggakan jika orang lain juga menaruh rasa hormat dan penghargaan. Orang lain akan memberikan 2 hal tersebut (rasa hormat dan penghargaan) jika kita mencapai kebanggaan itu dengan jujur. Sebab kebanggaan itu merupakan penghargaan dari orang lain atas potensi dan integritas yang kita miliki.

Apakah para koruptor yang memiliki harta ratusan miliar itu patut berbangga? Tentu saja tidak, karena apa yang mereka capai tidak dengan cara yang jujur. Itulah mengapa kita juga harus tetap waspada dalam mengejar kebanggaan untuk tetap mengedepankan integritas atau kejujuran.

Melihat sisi positif dari kebanggaan itu, tak ada salahnya jika kita mengejar kebanggaan. Lagipula masing-masing di antara kita juga memiliki potensi yang luar biasa untuk menciptakan sesuatu yang membanggakan. Jangan takut untuk mengejar kebanggaan, sebab kebanggaan itu sendiri juga mencerminkan gairah hidup penuh semangat.

Ekonomi Tidak Membuat Anda Kaya

Jika Anda berpikir bahwa kekayaan finansial Anda bergantung dari kondisi ekonomi, Anda akan kecewa!

Jim Rohn, business philosopher ternama di dunia menekankan pentingnya menanamkan filosofi yang baik. Semakin besar kapasitas pemikiran, penghayatan, wisdom, dan filosofi maka semakin mudah bagi Anda untuk merubah perilaku dan tindakan. Karena hanya jika kita mengubah filosofi (pemikiran) tentang uang, kekayaan, bisnis atau kesehatan maka hidup Anda pun menjadi berbeda. Rasanya lebih mudah menyalahkan faktor eksternal daripada mencari lebih banyak wisdom.



Training Alam Bawah Sadar

Pada tahun 1937, sebuah buku fenomenal hasil riset selama 20 tahun meneliti 500 orang dari berbagai latar belakang pendidikan dan sosial. Hampir semua berasal dari keluarga yang tidak mampu, minim pendidikan, namun berhasil mengumpulkan kekayaan dalam skala yang luar biasa. Mulai dari industrialis hingga presiden. Nama orang yang di-interview antara lain: Thomas A. Edison, Alexander Graham Bell, George Eastman, Henry Ford, Elmer Gates, John D. Rockefeller, Sr., Charles M. Schwab, F.W. Woolworth, William Wrigley Jr., John Wanamaker, William Jennings Bryan, Joseph Stalin, Theodore Roosevelt, William H. Taft, Woodrow Wilson, Charles Allen Ward, Jennings Randolph.

Buku itu diawali dengan cerita seorang muda bernama Napoleon Hill yang ditugaskan oleh seorang industrialis terkaya kedua di dunia bernama Andrew Carnegie. Napoleon Hill ingin mengungkap rahasia sukses orang terkenal dan menciptakan formula sederhana yang mudah diikuti oleh semua orang dari semua kalangan.

Andrew Carnegie mengatakan, ada new philosophy yang harus disebar luaskan agar rahasia ini bisa dinikmati oleh semua orang. Alhasil, Napoleon Hill menerbitkan buku berjudul "Think and Grow Rich". Pada tahun 1928, riset Hill menerbitkan buku berjudul "The Law Of Success". Buku Think and Grow Rich merupakan best-selling book sepanjang sejarah hingga saat ini.

Pertanyaan saya, mengapa think (berpikir), apa hubungan antara berpikir dengan kaya raya?

Jawabannya: alam bawah sadar Anda membutuhkan training. Saat ini, alam sadar Anda terlalu dominan sehingga otot-otot intuisi dan imajinasi Anda menciut.


Besarnya uang Anda, tergantung kapasitas alam bawah sadar Anda, yang Anda sadari!

Seni Mendengarkan

Ada sebuah fakta menarik yang patut direnungkan. Ternyata 80% waktu manusia habis digunakan untuk berkomunikasi dan 45% dialokasikan untuk mendengar. Sayangnya, terdapat sekitar 75% kata-kata yang diabaikan, disalahpahami, dan dilupakan. Sungguh sebuah ironi komunikasi yang seharusnya tidak terjadi jika keterampilan mendengarkan menjadi menu utama dan pertama saat bercengkrama.
Ternyata terdapat banyak sekali jenis seni mendengar. Ada yang disebut mendengar aktif, analitis, empatik, kritis, selektif, atentif, apresiatif, sampai dengan reflektif. Semua jenis mendengar ini seolah mengigatkan kita bahwa setiap orang sejatinya ingin didengar. Sayangnya, masih banyak individu, bahkan profesional korporasi, yang belum menyadari bahwa keterampilan yang satu ini akan meninggikan citra diri dan profit secara permanen dan militan jika dilakukan dengan penuh ketulusan dan keseriusan.

Keterlibatan Emosi

Mari kita lihat, bagaimana seorang professional call-center, baik yang bertugas di udara maupun di darat, masih berdebat dengan pelanggan atau pencari informasi dengan kata-kata sarkastis, emosional, merendahkan, sampai dengan menghina. Betapa pelanggan dihadapkan pada situasi terpidana sebagai pengisi pundi korporasi yang seharusnya membangun citra positif emiten di lantai bursa. Bercermin dari kejadian itu, terlihat ada persoalan serius dalam hal mendengarkan. Teori yang relatif pas untuk kasus ini adalah "reflective listening".

Teori ini bermula dari praktik konseling dan psikoterapi yang dilakukan Carl Rogers terhadap pasiennya. Reflective Listening adalah sebuah tindakan mengulang secara verbal apa yang didengar dari orang lain. Mengulang apa yang diucapkan dan dirasakan oleh pihak lain akan menunjukan rasa empati terhadap apa yang dialami oleh sang penutur. Kalimat yang di-rephrase tersebut akan mengubah subjek "saya" menjadi "kita", artinya, ketika seorang menyampaikan keluh kesahnya secara subjektif, teknik reflective listening akan mengubahnya menjadi keluhan bersama, yaitu keluhan "kita". Dalam situasi ini, sang pengeluh akan merasa bahwa dia tidak sendirian dalam menghadapi peristiwa tidak menyenangkan tersebut. 
 

 
Ada empat kompenen yang menjadi syarat minimal dalam melakukan Reflective Listening: empathy, acceptance, congruence, dan concreteness.

Pertama, empathy (empati) mewajibkan pendengar untuk memfokuskan diri pada pemberi keluhan yang tengah menumpahkan saran, kritik, ataupun masukan atas apa yang dialaminya. Di sini, referensiyang dipakai harus bingkai orang yang tengah menyampaikan keluhan. Dengan demikian, kondisi "merasakan" apa yang dialami orang lain akan membuat sang pengeluh mendapatkan sebuah penghiburan. Ternyata ia, dipahami. Hal ini sangat penting, terutama dalam menangani pelanggan yang sedang marah atas sebuah produk atau pelayanan yang tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Jika rasa empati dikedepankan secara simpatik, niscaya, luapan lahar emosi akan menjadi salju penyejuk di musim panas.


Kedua, acceptance (penerimaan) sangat terkait erat dengan empati. Penerimaan ini memberikan penghargaan kepada setiap orang bahwa mereka sesungguhnya berharga. Artinya, siapa pun yang menyampaikan keluhan atau sejenisnya harus diterima secara empatik dan simpatik. Keliru apabila dalam praktik korporasi, banyak petugas di garda depan mengabaikan hal ini hanya karena melihat penampilan sang pengeluh/pencari informasi yang tidak sesuai dengan standar yang biasa dihadapi. Jika ini terjadi, konsep penerimaan di sini menjadi sebuah teori kosong belaka. Sang pencari informasi akan kecewa dan akhirnya pindah ke lain hati (baca: korporasi lain). Ingat, di kening setiap orang sesungguhnya terpatri sebuah kalimat "make me feel important".

Ketiga, congruence (harmoni) di sini menunjuk pada ketulusan dan pengertian atas apa yang terjadi pada orang lain. Artinya, kita juga merasa kecewa atas apa yang dialami oleh orang yang mengeluh. Tunjukan melalui bahasa nonverbal. Bahasa tubuh ini harus secara tulus diekspresikan, bukan dibuat-buat. Melalui praktek harmoni ini (sinkronasasi verbal dan nonverbal), ikatan emosional akan semakin kuat terpatri dalam ruang afeksi sehingga pindah ke lain hati akan menjadi pertimbangan dengan urutan terbawah.

Keempat, concreteness (kekonkretan). Poin ini mengacu pada hal-hal yang lebih bersifat spesifik daripada generik. Sebagian pendengar, tanpa sadar atau ketidaktahuan, sering memberikan komentar atas keluhan atau ungkapan orang lain secara generik tanpa menyentuh ke inti keluhan. Misalnya, ketika ada orang yang mengeluh soal pelayanan call-center yang tidak baik, sering petugas di garda depan mengatakan bahwa hal itu tengah ditangani oleh perusahaan dan memerlukan waktu yang tidak dapat ditentukan kapan selesainya. Ini adalah contoh ketiadaan kekonkretan seperti dimaksud di atas.

Lalu, bagaimana mengatasi hal tersebut? Seharusnya, sang petugas melokalisir persoalan secara fokus. Ia seharusnya mengatakan bahwa call-center mengalami gangguan selama 2-3 hari kerja dan akan bisa diatasi dalam 1-2 hari ke depan. Ia mengonkretkan persoalan secara tepat (call-center saja) bukan korporasi secara umum yang terlalu rumit meski hanya untuk dibayangkan. Dengan melokalisir persoalan secara sempit dan spesifik, rasanya persoalan akan lebih mudah menemui solusi.

Jika setiap pendengar memiliki empat orientasi minimal dalam Reflective Listening di atas (emphaty, acceptance, congruence, concreteness) rasanya berjuta keluhan di kolom-kolom surat pembaca media massa selama ini akan mengalami masa surut secara kuantitatif maupun kualitatif. Semoga saja begitu!

Sabtu, 30 Oktober 2010

Kakek Berusia 10 Tahun

Dikisahkan, di bawah sebuah pohon yang rindang, tampak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Di antara anak-anak itu, terlihat seorang kakek duduk di sana.

Seusai pelajaran, seorang pemuda dengan penasaran menghampiri dan bertanya kepada si kakek, "Kek, apakah kakek seorang guru?"

"Bukan..., aku bukan seorang guru. Aku juga sedang belajar, sama dengan anak-anak itu."

"Lho, memangnya, berapa umur kakek?"

"Umur kakek tahun ini, tepat 10 tahun."

"Ah..., kakek bercanda! Perkiraanku, umur kakek sudah 70 tahunan..."

"Ha ha ha, tebakanmu benar! Bila dihitung dari saat kakek lahir hingga kini, umur kakek memang 70 tahun. Tetapi, 60 tahun yang telah dilewati jangan dihitung. Yang benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku sepuluh tahun terakhir ini."

Si pemuda menunjukkan wajah kebingungan. Ia pun bertanya, "Apa artinya, Kek?"

Sambil menghela napas panjang si kakek menjawab, "Sejak kecil sampai usia 20 tahun, yang seharusnya waktu terbaik untuk belajar, tetapi kakek sibuk bermain dan bersantai. Karena semua kebutuhan hidup telah disediakan berlimpah oleh orangtua kakek. Kemudian 20 tahun berikutnya, waktu yang seharusnya untuk mengejar karir dan berjuang, kakek malah menggunakannya untuk berfoya-foya-menghamburkan harta yang diperoleh dengan susah payah oleh orangtua kakek. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk mengumpulkan tabungan sebagai persiapan pensiun di masa tuaku, malahan kakek gunakan untuk pergi tamasya, menghabiskan sisa harta yang masih ada. Semua hanya untuk mengejar kesenangan sesaat. Coba, kamu pikir, bukankah 60 tahun telah kulewati itu sia-sia? Tidak ada satu pun yang kupelajari."

"Lalu bagaimana dengan sepuluh tahun terakhir hidup kakek?"

Dengan mata berkaca-kaca si kakek bertutur, "Sepuluh tahun terakhir aku sadar, 60 tahun hidup dilalui tanpa makna, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita... Sungguh hidup yang sia-sia, tidak berguna. Saat sadar, kakek sudah hidup sebatang kara dan tanpa harta.Untuk hidup pun harus ditunjang dari belas kasihan orang lain. Anak muda, jangan meniru kehidupan seperti yang telah kakek jalani. Karena, waktu adalah modal utama paling berharga yang dimiliki oleh setiap manusia. Pergunakanlah baik-baik untuk belajar,berusaha, dan berkarir. Efektivitaskan waktumu pada tujuan yang jelas, dan berjuang meraih keberhasilan. Maka kelak di hari tuamu, kamu akan menjalani kehidupan ini dengan bangga dan bahagia."

Teman-teman yang luar biasa,

Saat ini kita hidup di Abad ke-21, di mana zaman mempunyai ciri khas yakni perubahan yang cepat, perkembangan teknologi yang semakin pesat, persaingan di semua lini usaha yang begitu ketat. Dan kita dituntut menjadi manusia pembelajar yang bisa menghargai waktu dan mengelolanya secara cerdas, cermat, dan cekatan.

Jika kita mampu mengelola waktu dengan begitu smart, bisa dipastikan kehidupan kita akan punya warna, punya ciri, dan berkualitas. Manfaatkan waktu yang begitu berharga! Seperti pepatah berbunyi, time is money (waktu adalah uang). Tetapi lebih dari itu, time is life (waktu adalah nyawa)...!

Mendengarkan via Audio / Suara:


Salam sukses, LUAR BIASA!!

Kisah Sejati Seorang IBU

Di sebuah rumah sakit bersalin, seorang ibu baru saja melahirkan jabang bayinya. "Bisa saya melihat bayi saya?" pinta ibu yang baru melahirkan itu penuh rona kebahagiaan di wajahnya. Namun, ketika gendongan berpindah tangan dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki mungil itu, si ibu terlihat menahan napasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit, tak tega melihat perubahan wajah si ibu. Bayi yang digendongnya ternyata dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Meski terlihat sedikit kaget, si ibu tetap menimang bayinya dengan penuh kasih sayang.

Waktu membuktikan, bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari, anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan si ibu sambil menangis. Ibu itu pun ikut berurai air mata. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Sambil terisak, anak itu bercerita, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."

Begitulah, meski tumbuh dengan kekurangan, anak lelaki itu kini telah dewasa. Dengan kasih sayang dan dorongan semangat orangtuanya, meski punya kekurangan, ia tumbuh sebagai pemuda tampan yang cerdas. Rupanya, ia pun pandai bergaul sehingga disukai teman-teman sekolahnya. Ia pun mengembangkan bakat di bidang musik dan menulis. Akhirnya, ia tumbuh menjadi remaja pria yang disegani karena kepandaiannya bermusik.

Suatu hari, ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuk putra Bapak. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Maka, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya kepada anak mereka.

Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelaki itu, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia," kata si ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Ia pun seperti terlahir kembali. Wajahnya yang tampan, ditambah kini ia sudah punya daun telinga, membuat ia semakin terlihat menawan. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.

Beberapa waktu kemudian, ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia lantas menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya."

Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari, tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga tersebut. Pada hari itu, ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, si ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku. Sang ayah lantas menyibaknya sehingga sesuatu yang mengejutkan si anak lelaki terjadi. Ternyata, si ibu tidak memiliki telinga.

"Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik si ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya, ‘kan?"

Melihat kenyataan bahwa telinga ibunya yang diberikan pada si anak, meledaklah tangisnya. Ia merasakan bahwa cinta sejati ibunya yang telah membuat ia bisa seperti saat ini.

Para netter yang luar biasa,

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh, namun ada di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun justru pada apa yang kadang tidak dapat terlihat. Begitu juga dengan cinta seorang ibu pada anaknya. Di sana selalu ada inti sebuah cinta yang sejati, di mana terdapat keikhlasan dan ketulusan yang tak mengharap balasan apa pun.

Dalam cerita di atas, cinta dan pengorbanan seorang ibu adalah wujud sebuah cinta sejati yang tak bisa dinilai dan tergantikan. Cinta sang ibu telah membawa kebahagiaan bagi sang anak. Inilah makna sesungguhnya dari sebuah cinta yang murni. Karena itu, sebagai seorang anak, jangan pernah melupakan jasa seorang ibu. Sebab, apa pun yang telah kita lakukan, pastilah tak akan sebanding dengan cinta dan ketulusannya membesarkan, mendidik, dan merawat kita hingga menjadi seperti sekarang.

Mari, jadikan ibu kita sebagai suri teladan untuk terus berbagi kebaikan. Jadikan beliau sebagai panutan yang harus selalu diberikan penghormatan. Sebab, dengan memperhatikan dan memberikan kasih sayang kembali kepada para ibu, kita akan menemukan cinta penuh ketulusan dan keikhlasan, yang akan membimbing kita menemukan kebahagiaan sejati dalam kehidupan.

Kosongkan Cangkir Tehmu

Di sebuah kerajaan, karena kesibukan sang raja memerintah, permaisurilah yang menemani dan sangat memanjakan sang pangeran. Pangeran tumbuh menjadi pemuda yang sombong, egois, kurang sopan santun, dan malas belajar. Raja sangat sedih memikirkan sikap pangeran muda. Bagaimana nasib negeri ini nantinya?

Setelah berbincang dengan permaisuri, raja pun bertitah:"Anakku, tahta kerajaan akan ayah serahkan kepadamu, tetapi dengan syarat engkau harus tinggal dan belajar selama 1 tahun di atas bukit bersama seorang guru yang telah ayah pilih. Bila engkau gagal, maka tahta kerajaan akan ayah serahkan kepada orang lain."

Pangeran serta merta menyanggupi persyaratan itu. Dalam hati ia berkata, "Apalah artinya penderitaan 1 tahun dibandingkan kelak sebagai raja, aku bisa hidup mewah dan bersenang-senang seumur hidupku!"

Setibanya di kediaman sang guru, tingkah laku pangeran tetap sombong, menyebalkan, dan tidak sopan. Dia merasa sebagai pangeran, semua orang harus menuruti kemauannya. Setiap kali gurunya bertanya, pangeran menjawab semaunya. Setiap kali gurunya menerangkan pelajaran, pangeran tidak mendengarkan-merasa sudah tahu semua.

Tidak terasa haripun berganti minggu. Sang guru berpikir keras tentang cara untuk memberi pelajaran kepada pangeran yang sombong dan sok pintar itu.

Suatu hari, sang guru menyeduh teh dan menuangkan ke cangkir pangeran. Air teh dituang terus dan terus hingga tumpah ke mana-mana sehingga mengenai tangan sang pangeran. Pangeran berteriak marah, "Hai, bodoh sekali! Menuang teh saja tidak becus! Cangkir sudah penuh mengapa masih dituang terus? Air mendidih, lagi!"

Dengan tersenyum sang guru berkata tegas, "Beruntung hanya tangan pengeran yang terkena percikan teh panas. Sebagai seorang pangeran, calon raja dan suri tauladan bagi rakyatnya, tidak sepantasnya berkata tidak sopan seperti itu, lebih-lebih kepada gurunya sehingga sepantasnya mulut pangeranlah yang harus dituang teh panas ini.

Guru sengaja menuang terus cangkir yang telah terisi penuh karena ingin mengajarkan kepada Yang Mulia bahwa cangkir teh diumpamakan sama seperti otak manusia. Bila telah terisi penuh maka tidak mungkin diisi lagi. Karenanya kosongkan dulu cangkirmu, kosongkan pikiranmu, agar bisa diisi hal-hal baru yang positif. Hanya bekal ini yang ingin guru sampaikan. Bila pangeran tidak berkenan, silakan pergi dari sini."

Mendengar perkataan sang gurunya yang tegas, pangeran seketika tertunduk malu. Peristiwa itu menyadarkan pangeran untuk mengubah sikapnya dan menerima pelajaran dari gurunya. Tentu saja perubahan sikap pengeran ini membuat raja sangat bergembira.

Teman-teman yang berbahagia,

Karena status, pendidikan, atau kedudukan, seringkali seseorang merasa lebih tahu, lebih mengerti, dan lebih pintar dari orang lain. Sikap seperti ini membuat pikiran tertutup (atau mental block), sulit menerima hal-hal baru yang diberikan oleh orang lain.

Sikap seperti ini jelas merugikan dirinya sendiri. Jika kita bisa bersikap open mind / membuka pikiran dalam menerima hal-hal baru dan mau menerima kritikan yang diberikan oleh orang lain, maka kita akan dapat memetik banyak keuntungan; seperti bertambahnya wawasan, ide, pengetahuan, pengertian, wisdom, dan lain sebagainya. Pasti semua itu bisa kita manfaatkan untuk mengembangkan dan menciptakan kesuksesan.

Mendengarkan via Audio / Suara:


Salam sukses, luar biasa!

Bukalah Hatimu

Dikisahkan, ada seorang anak muda yang merasa dirinya tidak bahagia. Setiap hari, dari jendela kamarnya dia melihat taman dan pemandangan alam yang sangat indah, orang berlalu lalang, anak-anak bermain dengan gembira. Tetapi fenomena itu tidak membuat hatinya bahagia. Justru dia tidak mengerti, mengapa orang-orang di luar sana bisa tertawa-tawa bersama atau setidaknya menunjukkan wajah yang gembira.

Karena melihat keadaan di sekitarnya, hatinya yang hambar, terusik pada pertanyaan, "Apa rahasia bahagia?"

Demi mendapatkan jawaban tersebut, si pemuda memutuskan keluar dari kamarnya dan mulai bertanya kepada siapa saja yang mungkin bisa memberi jawabannya.

"Maaf Pak, saya mau bertanya, dari mana bahagia itu?" tanyanya kepada seorang bapak yang tampak gembira melihat anak-anak yang sedang berlarian.

"Bahagia? Dari mana datangnya? Lihat saja anak-anak itu," jawab si bapak santai. Si pemuda mencermatinya dan tidak mengerti mengapa melihat anak-anak itu adalah kebahagiaan.

Dia pun berjalan terus dan berusaha bertanya ke beberapa orang lainnya tetapi tetap saja tidak menemukan jawabannya, apa dan bagaimana bahagia itu. Hingga tibalah dia di depan rumah seorang petani yang sedang beristirahat sambil meniup seruling dengan nikmatnya.

Si pemuda menunggu sampai lagunya selesai dan mengajukan pertanyaan yang sama. "Ayo, masuklah kemari," si petani mempersilakan si pemuda
dengan ramah.

"Bapak sedang membuat seruling baru. Lihatlah! Begini caranya." Tangannya pun sibuk memperagakan memilih bambu, mengusap dan membersihkan bulu-bulu halusnya dengan cermat. "Setelah bersih, kini saatnya meratakan dan kemudian melubanginya."

"Bapak, saya kemari bukan belajar membuat suling dan apa hubungannya semua ini dengan kebahagiaan?" tanya si pemuda dengan kesal.

"Anak muda, jangan marah dulu. Perhatikan dulu apa yang hendak Bapak jelaskan. Bambu sekecil ini bisa mendatangkan nada yang indah, rahasianya ada di lubang-lubang kecil ini. Nah, sama dengan kebahagiaan yang kamu tanyakan. Buatlah lubang dan biarkan dia terbuka di dalam hatimu. Karena tanpa kamu pernah membuka hati, sama halnya kamu tidak pernah memberi kesempatan pada hatimu sendiri dan selamanya kamu tidak akan mengenal, apa itu bahagia. Mudah kan? Apakah kau mengerti?"

"Ya Pak, saya mengerti. Terima kasih."

Para pembaca yang budiman,

Merasa senang dan bahagia adalah keadaan hati. Seringkali kita melihat ataupun mendengar banyak orang yang memiliki harta berlimpah tetapi hidup tidak bahagia. Ada pula orang yang hidupnya biasa-biasa saja, tetapi tampak sekali kebahagiaan melingkupinya.

Membuka hati berarti bisa menerima keadaan apapun kita hari ini, namun TETAP berikhtiar mengejar mimpi yang kita harapkan. Mampu menikmati hidup ini secara positifdan bernilai bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.Dengan sikap mental hidup seperti itu, PASTI setiap saat kita bisa menikmati kebahagian secara alami.

Salam sukses luar biasa!!

Bersyukur dan Bahagia


Alkisah, ada seorang pedagang kaya yang merasa dirinya tidak bahagia. Dari pagi-pagi buta, dia telah bangun dan mulai bekerja. Siang hari bertemu dengan orang-orang untuk membeli atau menjual barang. Hingga malam hari, dia masih sibuk dengan buku catatan dan mesin hitungnya. Menjelang tidur, dia masih memikirkan rencana kerja untuk keesokan harinya. Begitu hari-hari berlalu.

Suatu pagi sehabis mandi, saat berkaca, tiba-tiba dia kaget saat menyadari rambutnya mulai menipis dan berwarna abu-abu. "Akh. Aku sudah menua. Setiap hari aku bekerja, telah menghasilkan kekayaan begitu besar! Tetapi kenapa aku tidak bahagia? Ke mana saja aku selama ini?"

Setelah menimbang, si pedagang memutuskan untuk pergi meninggalkan semua kesibukannya dan melihat kehidupan di luar sana. Dia berpakaian layaknya rakyat biasa dan membaur ke tempat keramaian.

"Duh, hidup begitu susah, begitu tidak adil! Kita telah bekerja dari pagi hingga sore, tetapi tetap saja miskin dan kurang," terdengar sebagian penduduk berkeluh kesah.

Di tempat lain, dia mendengar seorang saudagar kaya; walaupun harta berkecukupan, tetapi tampak sedang sibuk berkata-kata kotor dan memaki dengan garang. Tampaknya dia juga tidak bahagia.

Si pedagang meneruskan perjalanannya hingga tiba di tepi sebuah hutan. Saat dia berniat untuk beristirahat sejenak di situ, tiba-tiba telinganya menangkap gerak langkah seseorang dan teriakan lantang, "Huah! Tuhan, terima kasih. Hari ini aku telah mampu menyelesaikan tugasku dengan baik. Hari ini aku telah pula makan dengan kenyang dan nikmat. Terima kasih Tuhan, Engkau telah menyertaiku dalam setiap langkahku. Dan sekarang, saatnya hambamu hendak beristirahat."

Setelah tertegun beberapa saat dan menyimak suara lantang itu, si pedagang bergegas mendatangi asal suara tadi. Terlihat seorang pemuda berbaju lusuh telentang di rerumputan. Matanya terpejam. Wajahnya begitu bersahaja.

Mendengar suara di sekitarnya, dia terbangun. Dengan tersenyum dia menyapa ramah, "Hai, Pak Tua. Silahkan beristirahat di sini."

"Terima kasih, Anak Muda. Boleh bapak bertanya?" tanya si pedagang.

"Silakan."

"Apakah kerjamu setiap hari seperti ini?"

"Tidak, Pak Tua. Menurutku, tak peduli apapun pekerjaan itu, asalkan setiap hari aku bisa bekerja dengan sebaik2nya dan pastinya aku tidak harus mengerjakan hal sama setiap hari. Aku senang, orang yang kubantu senang, orang yang membantuku juga senang, pasti Tuhan juga senang di atas sana. Ya kan? Dan akhirnya, aku perlu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas semua pemberiannya ini".

Teman-teman yang luar biasa,

Kenyataan di kehidupan ini, kekayaan, ketenaran, dan kekuasaan sebesar apapun tidak menjamin rasa bahagia. Bisa kita baca kisah hidup seorang maha bintang Michael Jackson yang meninggal belum lama ini, yang berhutang di antara kelimpahan kekayaannya. Dia hidup menyendiri dan kesepian di tengah keramaian penggemarnya;tidak bahagia di tengah hiruk pikuk bumi yang diperjuangkannya.

Entah seberapa kontroversial kehidupan Jacko. Tetapi, yah... setidaknya, dia telah berusaha berbuat yang terbaik dari dirinya untuk umat manusia lainnya.

Mari, jangan menjadi budaknya materi. Mampu bersyukur merupakan kebutuhan manusia. Mari kita berusaha memberikan yang terbaik bagi diri kita sendiri, lingkungan kita, dan bagi manusia-manusia lainnya. Sehingga, kita senantiasa bisa menikmati hidup ini penuh dengan sukacita, syukur, dan bahagia.

Mendengarkan via Audio / Suara :


Salam sukses luar biasa!!!

Jumat, 29 Oktober 2010

Kisah Ma Li dan Zhai Xiao Wei

- Ma Li -
Ma Li adalah seorang balerina profesional, yang sudah membangun karirnya sejak masa kanak-kanak. Ia berasal dari Provinsi Henan, China. Sayangnya, ketika berusia 19 tahun (tahun 1996), ia mengalami kecelakaan mobil. Akibatnya, lengan kanannya harus diamputasi. Kemudian, kekasihnya pergi meninggalkannya.

Betapa bingung dan kecewanya Ma Li! Ia sempat mengurung diri di rumahnya selama berbulan-bulan. Namun, dukungan orangtua menguatkannya. Perlahan tapi pasti, ia melanjutkan hidupnya. Ia segera belajar melakukan mengurus diri dan rumahnya dengan satu lengan. Beberapa bulan kemudian, dia sudah membuka usaha, dengan mendirikan satu buah toko buku kecil.


Pada tahun 2001, Ma Li kembali ke dunia tari yang dicintainya. Ini hal yang sulit, karena dengan hanya satu lengan, ia kurang bisa menjaga keseimbangan tubuhnya - khususnya ketika melakukan gerakan berputar. Namun Ma Li tidak putus asa. Ia terus berusaha, hingga akhirnya ia bisa menyabet medali emas pada kompetisi tari khusus untuk orang-orang yang memiliki kekurangan pada fisiknya. Menurut Ma Li, di kompetisi itu, selain mendapatkan prestasi, ia juga mendapatkan dukungan dari orang-orang yang senasib dengannya. Dari situlah, ia mendapatkan dorongan motivasi dan rasa percaya diri yang lebih besar.

Pada 2002, seorang laki-laki bernama Tao Li jatuh cinta pada Ma Li. Tapi Ma Li meninggalkannya karena khawatir kejadian masa lalu yang menyakitkan terulang kembali.

Tao Li bukan pemuda yang mudah putus asa. Ia mencari Ma Li hingga ke Beijing, tempatnya meniti karir sebagai penari. Ketika bertemu kembali, pasangan ini tidak terpisahkan lagi.

Ma Li dan Tao Li sempat jatuh bangkrut saat virus SARS menyerang China (November 2002 hingga Juli 2003). Sebab, pada masa itu, semua gedung teater/seni ditutup! Namun mereka tetap berjuang dan bangkit kembali.

Setelah serangan virus SARS mereda, Tao Li mendapat izin resmi untuk menjadi agen Ma Li. Sambil berusaha mengembangkan diri dan usaha, kedua insan ini kerja sambilan sebagai pemeran figuran di berbagai lokasi syuting drama. Nah, pada suatu malam bersalju, keduanya pulang larut malam dan harus menghabiskan banyak waktu, untuk menunggu bus yang datang pada pagi hari. Agar tidak terlalu kedinginan, keduanya menari. Pada saat inilah, Tao Li mendapatkan ide untuk menciptakan tarian yang indah dan unik, tarian yang khas Ma Li. Ma Li setuju, dan mulai saat itu mereka mencari seorang penari pria (untuk menjadi pasangan menari Ma li) dan koreografer...


-Zhai Xiao Wei-
Pada umur 4 tahun, Zhai Xiao Wei sedang asyik bermain. Ia lalu mencoba memanjat sebuah traktor, lalu... terjatuh. Karena cedera berat, kaki kirinya harus diamputasi.

Beberapa saat sebelum diamputasi , ayah Xiao Wei kecil bertanya pada putranya: "Apakah kamu takut?"

"Tidak," jawab Xiao Wei. Ia kurang memahami arti amputasi.
"Kamu akan banyak mengalami tantangan dan kesulitan," kata sang ayah.
"Apakah itu tantangan dan kesulitan? Apakah rasanya enak?" tanya Xiao Wei.

Ayahnya mulai menangis. "Ya, rasanya seperti permen kesukaanmu," katanya. "Kamu hanya perlu memakannya satu persatu." Setelah itu, sang ayah berlari keluar ruangan.

Berkat dukungan orangtua dan lingkungannya, Xiao Wei tumbuh menjadi anak yang sangat optimis, periang, dan bersemangat. Kemudian, ia menjadi seorang atlet. Xiao Wei aktif di cabang olahraga lompat tinggi, lompat jauh, renang, menyelam, dan balap sepeda.

-Pertemuan Ma Li dan Zhai Xiao Wei-
Pertemuan itu terjadi pada bulan September 2005. Saat itu, Xiao Wei (21 tahun) sedang berlatih agar bisa tampil di kejuaraan balap sepeda nasional. Ma Li melihatnya dan merasa dialah partner menari yang cocok untuknya.

Ma Li berlari ke arah Xia Wei dan mengajukan berbagai pertanyaan.

"Apakah kamu suka menari?" Itulah pertanyaan pertama Ma Li.

Xiao Wei terkejut sekali. Bagaimana mungkin dia, yang hanya punya satu kaki, melakukan kegiatan seperti menari? Selain itu, Xiao Wei mengira bahwa Ma Li adalah perempuan bertubuh normal. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat saat itu Ma Li mengenakan lengan palsu dan pakaian khusus untuk menutupi cacat tubuhnya.

"Siapa namu kamu? Berapa nomor telepon kamu? Tinggal di mana?" begitulah selanjutnya pertanyaan-pertanyaan Ma Li. Xiao Wei diam saja - tidak menjawab sepatah kata pun. Maka, Ma Li memberikan selembar tiket pertunjukan tari kepada pria itu. Tawaran itu diterima.

Dua hari kemudian, Xiao Wei berdiri terpesona di gedung pertunjukan tari. Ia terkesan sekali dengan tarian yang dipersembahkan Ma Li. Akhirnya, ia setuju untuk menari balet bersama. Untuk itu, ia rela pindah ke Beijing untuk berlatih bersama Ma Li.

Selanjutnya, mereka latihan tiap hari, dari jam 8 pagi hingga 11 malam. Mulai dari melatih mimik wajah di depan cermin hingga gerakan-gerakan tari. Keduanya harus melalui masa-masa sulit, karena sebelumnya Xiao Wei tidak pernah menari. Sementara Ma Li sendiri, adalah seorang penari yang perfeksionis. Tahukah Anda, untuk mendapatkan gerakan "jatuh" yang tepat, Ma Li sampai rela dijatuhkan lebih dari 1.000 kali! Pada hari pertama berlatih "jatuh", gerakan benar yang pertama baru bisa dilakukan pada pukul 8 malam...



Apa yang terjadi berikutnya, Anda tentu sudah mengetahuinya! Pada April 2007, mereka menyabet medali perak pada lomba tari "4th CCTV National Dance Competition" (saksikan videonya di AW Inspirational Video). Pasangan Ma Li/ Zhai Xiao Wei menjadi terkenal. Tarian "Hand in Hand" menjadi inspirasi bagi banyak orang. Apabila mau belajar dan berusaha mengatasi kekurangan yang ada pada diri kita, dan dengan tekun mengembangkan potensi diri, kita semua pasti mampu menjadi pemenang yang sesungguhnya!

Inspirasi dari Mike Lazaridis, Penemu Blackberry

Mike Lazaridis (48 tahun) adalah seorang pengusaha sukses. Pada saat ini, oleh media cetak dan internet, ia dianggap sebagai salah satu orang paling penting dan berpengaruh bagi masyarakat dunia. Alasannya: ia penemu BlackBerry. Bersama dengan berbagai situs jaringan sosial, BlackBerry mampu mengubah pola/kebiasaan komunikasi masyarakat dunia.

BlackBerry adalah perangkat genggam nirkabel (tanpa kabel) yang memiliki kemampuan telepon selular, ditambah fasilitas e-mail, SMS, faksimili, penjelajah internet, kamera, dan lainnya.

BlackBerry - berbekal sistem dan teknologi servernya yang unik - selalu bisa terhubung dengan internet. Jadi, dengan BlackBerrry, Anda bisa berkomunikasi sekaligus menerima/mengirim data dengan mudah...di mana saja!

**

Lazaridis adalah penduduk Waterloo, Kanada. Namun dia lahir di Istanbul, Turki. Lalu, kedua orangtuanya yang berasal dari Yunani membawa Lazaridis ke Kanada saat usianya lima tahun.

Tahun 1966 Lazaridis tinggal di Windsor, Ontario. Bakatnya mulai tampak sejak dia bersekolah di Windsor. Ia menghabiskan banyak waktunya di perpustakaan.

Umur 12 tahun, Lazaridis mendapat penghargaan Windsor Public Library karena telah melahap semua buku ilmu pengetahuan di perpustakaan itu. Di SMA, minatnya terhadap elektronik terfasilitasi karena bertemu dengan guru-guru hebat. Dalam setiap wawancara, dia selalu merujuk pada guru-guru SMA yang dianggapnya sebagai motivator paling baik. Guru-gurunya di sana jugalah, yang memimpikan bergabungnya fungsi perangkat elektronik (seperti telepon genggam), komputer, dan wireless.

Tahun 1979, Lazaridis memutuskan kuliah di Universitas Waterloo jurusan Electrical Engineering bidang ilmu komputer. Saat menjadi mahasiswa, dia mendapat kontrak 500.000 dollar dari General Motors (GM) untuk membangun display kontrol jaringan komputer. Dari dana kontrak dengan GM itu, ditambah pinjaman 15.000 dollar dari orangtuanya, Lazaridis yang masih mahasiswa mendirikan perusahaan bernama Research in Motion (RIM). Dia keluar dari universitas dua bulan sebelum lulus.

RIM bergerak di bidang teknologi barcode untuk film. Lambat laun, RIM merambah ke wireless dan tahun 1999 memperkenalkan BlackBerry.

**

Hal yang patut kita tiru, biarpun sudah sukses, Lazaridis tetap rendah hati dan tidak cepat puas. Ia tetap banyak belajar dan selalu melakukan riset. Maka tidak heran, ia tidak "hanya" menjadi seorang ahli teknologi. Dia juga menguasai manajemen, pemasaran, dan strategi invasi produk ke penjuru dunia! Luar biasa!

Rabu, 27 Oktober 2010

Kisah Wortel, Telur, dan Kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.
Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

Eleanor Simmonds, Anak yang Luar Biasa

Eleanor Simmonds atau Ellie adalah seorang anak Inggris. Ia mengidap penyakit achondroplasia. Akibatnya, tubuhnya tidak bisa berkembang dengan normal. Saat ini, pada usia 14 tahun, tinggi badannya hanya 1,23 meter, dengan berat badan 43 kilogram.

Namun, janganlah memandang remeh dirinya. Ia sangat berbakat, percaya diri, dan prestasinya LUAR BIASA! Ialah wakil termuda Inggris Raya untuk Paralimpik 2008 di Beijing, China. Paralimpik adalah kejuaraan olahraga khusus untuk orang yang cacat fisik dan penglihatan.

Ellie berlaga di lima nomor perorangan cabang olahraga renang. Berbekal impian meraih medali Paralimpik, ia harus bertanding dengan orang-orang dewasa yang usianya jauh di atasnya. Hasilnya? Ellie sukses meraih dua medali emas di nomor gaya bebas 100 meter dan 400 meter!

Bahkan, pada nomor 400 meter, Ellie berhasil mengalahkan Nyree Lewis (28 tahun) - senior sekaligus sumber inspirasinya. Karena Nyree-lah, Ellie tertarik menjadi atlet renang.

Prestasi Ellie terdengar sampai telinga Ratu Inggris Elizabeth II. Ratu berkenan memberinya penghargaan "Member of the Order of the British Empire" (MBE). MBE adalah gelar untuk kelas terbawah dalam susunan bangsawan Kerajaan Inggris Raya. Penghargaan atau gelar ini diberikan untuk warga Inggris Raya yang bisa mengharumkan nama negerinya.

Ellie menerima medali ini langsung dari tangan Ratu Elizabeth II pada Rabu, 18 Februari 2009. Betapa bangganya, Ellie! Apalagi ia menjadi orang termuda sepanjang sejarah, yang dianugerahi penghargaan MBE.


Prestasi dan penghargaan tentu membuat kehidupan Ellie dan keluarganya menjadi lebih baik.

Puaskah Ellie? Tidak! Dua pekan setelah mengukir prestasi gemilang di Beijing, dia sudah sibuk belajar di sekolah dan tentu saja, latihan renang.


 
"Saya latihan pagi dua jam sebelum berangkat sekolah dan dua jam lagi sepulang sekolah," ujar Ellie. "Liburnya hari Minggu saja. Saat itu saya memulihkan kondisi dan bermain dengan teman-teman." Sekadar tahu, Ellie memang sudah terbiasa dengan kerja keras. Ia mulai latihan renang sejak usia 5 tahun dan ikut lomba sejak usia 10 tahun. Baginya, renang sangat menyenangkan. Dari olahraga air inilah, semangat hidupnya membara.

Apa target besar dan menantang berikutnya? Ellie ingin menambah prestasinya di Paralimpik 2012, yang akan diadakan di London, Inggris. Ia ingin mendapat medali emas di semua nomor! "Keluarga dan teman-teman, yang tahun lalu tidak bisa datang ke Beijing, akan bisa mendukung impian saya secara langsung!

Kita lihat saja, prestasi selanjutnya dari Eleanor Simmonds.